Bagaimana Mungkin Bisa Berdamai dan Berdampingan dengan COVID-19?

Oleh: DR. H.R. Achmad Dimyati Natakusumah, S.H., M.H.

Selasa, 26 Mei 2020 – 18:33 WIB
Achmad Dimyati Natakusumah. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com - Covid 19 quite dangerous/ the silent enemy yang sangat jahat dan sadis sebagai common enemy yang harus dibasmi dan dimusnahkan dimuka bumi ini khususnya dibumi pertiwi.

Covid-19 sedang invasi dan agresi keseluruh dunia sebagai virus/penyakit yang sangat berbahaya.

BACA JUGA: Bu Risma Menyampaikan Kabar Gembira soal Zona Merah Paling Berisiko

Virus tersebut lebih jahat dari teroris dan penjajah di masa kolonial penjajahan, serta lebih sadis dari pembunuh berdarah dingin.

Covid-19 lebih ganas penyebarannya seperti zombie dan Drakula/Vampir yang sangat mudah menular dari mahluk ke mahluk yang lain.

BACA JUGA: Update Corona 26 Mei: Perkembangan Bagus Jatim, Jakarta Kembali ke Posisi Pertama

COVID-19 sangat mengguncangkan dunia dan mengubah kebiasaan masyarakat di seluruh dunia.

Virus tersebut ditakuti oleh seluruh manusia di dunia ini karena serangannya begitu cepat sekali, menusuk, menyumbat tenggorokan dan merusak paru-paru.

BACA JUGA: Habib Bahar Beber Sikap Sipir di Nusakambangan, Ada Sesuatu yang Berbeda

Apabila sumber pernapasan manusia dirusak dan disumbat maka siapa yang terkena covid19 sangat sulit untuk tertolong kecuali keajaiban dari Sang Mahapencipta.

Maka kita tidak bisa berdamai dengan covid19 apalagi hidup berdampingan. Ini sangat berbahaya karena penularannya sangat cepat
Covid19 tidak peduli dan tidak pandang bulu baik tua maupun muda bahkan balita.

Tidak peduli kaya miskin baik pejabat maupun bukan pejabat, siapa saja dirusak dan dibunuh dengan cepat.

COVID-19 ingin meluluhlantahkan dan menghancurkan manusia di muka bumi ini, maka mau tidak mau kita harus berperang dan menghancurkan covid-19 di nusantara ini.

Keganasan COVID-19 berbeda dengan binatang buas atau pembunuh penjajah manapun yang memilah memilih dalam menentukan target yang akan menjadi korban, tidak dibasmi semua.

Dalam peperangan ini siapa cepat siapa dapat. Apabila covid-19 yang lebih cepat merasuk ke seluruh tubuh manusia di negara ini maka kita akan kalah dan akan hancur.

Maka untuk memenangi peperangan melawan covid19 ini diperlukan perencanaan yang matang, dan sangat dibutuhkan kekompakan dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi.

Semua harus ada dalam satu komando utuh di bawah kepemimpinan panglima tertinggi di Republik Indonesia.

Setelah perencanaan yang matang sampai dengan pasca-nya, untuk menyukseskan perencanaan tersebut maka diperlukan anggaran yang cukup dan menyeluruh dengan prinsip effesien dan effektif.

Anggaran tersebut di antaranya untuk membiayai kebutuhan sosialisasi, sandang, pangan dan vitamin serta insetif petugasnya, serta imunisasi.

Anggaran juga diperlukan untuk rapid test dan swab serta karantina dan peralatannya pengobatannya sampai ke penguburannya serta pengamanannya.

Dalam peperangan ada saja yang tidak ikut garis komando, yang akan merusak dan mengganggu semangat perjuangan untuk memenangkan peperangan melawan covid19, di antaranya dengan alasan ekonomi dan lain-lain.

Tidak ada artinya kemajuan pertumbuhan ekonomi dan lain-lain bila manusia di muka bumi ini musnah secara perlahan lahan, dan binasa semua karena terjangkiti dan dikuasai covid-19.

Prioritas saat ini adalah bagaimana covid-19 segera lenyap dan binasa dalam waktu yang cepat dan tepat.

Maka diperlukan peralatan dan perlengkapan yang memadai sesuai dengan protokol kesehatan dan segera dicari vaksin/obat untuk bisa melawan ganasnya covid-19.

Semoga Indonesia bisa paling unggul di dunia ini dalam peperangan melawan covid-19. (ikn/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler