jpnn.com, JAKARTA - Honorer K2 belum merasakan kemerdekaan Indonesia yang sesungguhnya. Bagi mereka, merdeka itu bisa lepas dari sistem perbudakan modern yang berlangsung belasan hingga puluhan tahun.
"Kemerdekaan itu bagi honorer adalah bisa jadi PNS. Selama ini kami terjajah oleh bangsa sendiri yang tidak manusiawi. Belasan hingga puluhan tahun, digaji sangat rendah Rp 150 ribu per bulan dengan beban kerja setara PNS," kata Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih kepada JPNN.com, Minggu (18/8).
BACA JUGA: Andai Dana Pindah Ibukota untuk Angkat Seluruh Honorer K2
Sikap pemerintah yang meragukan kemampuan honorer K2, lanjutnya, sangat tidak berprikemanusiaan. Andai berbagai tes itu dilakukan saat usia mereka muda, dia yakin akan lebih banyak yang lulus PNS.
"Setahu kami, rekrutmen guru PNS lama tidak dibuka. Jangan heran, kepsek maupun kepala daerah buka terus lowongan guru honorer. Ironisnya kami yang honorer terakhir, sebelum PP 48/2005 lahir, malah enggak jelas statusnya," tuturnya.
BACA JUGA: 2 Hal Penting yang Perlu Diketahui Honorer K2 Calon Pendaftar PPPK
PP 48/2005 melarang pemda merekrut hononer lagi. Itu sebabnya pemerintah tengah menyelesaikan masalah honorer K2 yang sampai saat ini belum tuntas.
BACA JUGA: Mendikbud Muhadjir: Coba Tengok Guru Honorer, Gajinya Kecil Tanpa TPG
BACA JUGA: Banyak Pemda Ogah Rekrutmen PPPK Jalur Honorer K2, Pak Menteri Heran
Titi hanya berharap pemerintah memerdekakan honorer K2. Jangan hanya guru dan tenaga kesehatan tapi seluruhnya. Sebab, honorer K2 ada di semua lintas instansi dan sama-sama mengabdi.
"Kalau pemerintah hanya lihat guru dan tenaga kesehatan ya salah besar. Kan ada banyak honorer K2 tenaga teknis yang direkrut juga. Mestinya diselesaikan juga agar tidak menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak," tandasnya
Sumarni Azis, koordinator wilayah PHK2I Sulawesi Selatan juga berpendapat sama. Walaupun sudah mendapatkan insentif daerah Rp 2,3 juta tapi masih berharap ada perubahan status.
"Pengin banget jadi PNS. Biar anak-anak saya makin bangga," ujar Sumarni.
BACA JUGA: 2 Hal Penting yang Perlu Diketahui Honorer K2 Calon Pendaftar PPPK
Walaupun berstatus bukan PNS, honorer K2 di Dinas Pertanian ini merasakan kesabarannya telah mengantarkan anak-anaknya sukses. Ada yang sudah lulus sarjana. Ada juga yang masih bersekolah.
Yang membuat dia gembira putri bungsunya terpilih dalam tim Paskibra tingkat daerah. "Alhamdulillah, dari seorang ibu honorer K2 bisa melahirkan anak-anak berprestasi," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Upaya Serius Mendikbud Tingkatkan Kesejahteraan Guru Honorer K2
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad