Bagi Rocky Gerung, Senyum Megawati Diintimidasi Kekuasaan Lebih Indah dari Mona Lisa

Jumat, 16 Agustus 2024 – 17:28 WIB
Rocky Gerung menjadi pembicara dalam acara bedah buku "Merahnya Ajaran Bung Karno" dalam rangka Refleksi Kemerdekaan ke-79 RI yang digelar Persatuan Alumni GMNI Lebak di Museum Multatuli, Rangkasbitung, Banten, Jumat (16/8). Foto: Source for jpnn

jpnn.com, RANGKASBITUNG - Pengamat politik Rocky Gerung menilai senyuman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri lebih indah dari ekspresi Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci.

Menurut Rocky, ekspresi Megawati itu lebih indah dalam konteks tetap tersenyum di tengah intimidasi dari penguasa.

BACA JUGA: Terima Bintang Mahaputera Narary dari Jokowi, Ahmad Basarah Berterima Kasih ke Megawati

Rocky Gerung menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara dalam acara bedah buku "Merahnya Ajaran Bung Karno" dalam rangka Refleksi Kemerdekaan ke-79 RI yang digelar Persatuan Alumni GMNI Lebak di Museum Multatuli, Rangkasbitung, Banten, Jumat (16/8).

Rocky mulanya menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Museum Louvre di Paris beberapa waktu lalu. Dia lalu melihat lukisan asli Mona Lisa.

BACA JUGA: Siapa yang Ingin Ambil Alih PDIP dari Megawati? Oh, Jawaban Hasto

"Saya berfoto di situ. Saya menikmati senyum Mona Lisa. Tetapi begitu saya pulang ke Indonesia, saya tahu ada senyum yang lebih indah dari Mona Lisa. Senyum Megawati. Senyum Megawati yang diderah oleh politik, diintimidasi oleh kekuasaan, Megawati senyum. Belum tentu Mona Lisa kalau diintimidasi oleh kekuasaan dia senyum," kata Rocky.

Rocky lalu menyampaikan bahwa para pendiri bangsa memiliki kemampuan berpikir. Menurut dia, penting untuk mengembalikan kemampuan tradisi berpikir untuk diterapkan rakyat Indonesia. Karena itu, Rocky selalu menyukai diundang dalam acara diskusi seperti ini.

BACA JUGA: Chico Menduga Isu Jilbab Paskibraka sebagai Serangan yang Ditujukan ke Megawati & PDIP

"Karena hanya dengan pikiran kita bisa meloloskan seluruh ide, untuk bertengkar dengan pikiran bangsa. Saya mau memaksimalkan forum ini, sebagai upaya pertama untuk mendalilkan bahwa ada Ibu Kota Negara, tetapi saya ingin Rangkasbitung jadi Ibu Kota Pikiran," kata Rocky.

Rocky juga menyampaikan tanggapannya kepada pers soal pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya bilang, saya tidak ingin mendengar pidato kenegaraan dari seseorang yang mengkhiati negara. Kan, itu dasar kita di sini. Jadi, seluruh kemaksiatan politik ada pada beliau hari ini. Itu hal yang memperburuk kita," kata Rocky.

Rocky menekankan forum ini ialah diskusi buku Merahnya Ajaran Bung Karno. Dia ingin mengajak audiens untuk membaca bagaimana Bung Karno bisa direlevansikan di dalam keadaan hari-hari ini, ketika ada ketegangan dunia.

Rocky mengatakan ketika orang bepergian ke Eropa atau Amerika Serikat, mereka tidak bertanya soal bahasa. Namun, mereka akan bertanya tentang HAM, demokrasi, lingkungan hidup, dan solidaritas kemanusiaan.

"Semua itu adalah pikiran Bung Karno, bahkan mendahuli zaman. Jadi, kita jangan tenggelamkan pikiran itu," kata Rocky.

Patut diketahui, dalam acara ini, hadir narasumber lainnya, yakni Sejarawan Bonnie Triyana, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan penulis Buku Merahnya Ajaran Bung Karno Airlangga Pribadi.

Sementara, ratusan peserta turut hadir dari berbagai unsur organisasi di antaranya PA GMNI, Mahasiswa hingga organ pemuda di Rangkasbitung. (tan/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Megawati Dengar Kabar PDIP Mau Diambil Alih, Langsung Putuskan Jadi Ketum Lagi


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler