Bahagia Ditugaskan jadi Dandim di Kampung Halaman

Jumat, 10 April 2015 – 02:02 WIB
Dandim 0903 Tanjung Selor Letnan Kolonel Oni Aprianur bersama istri. Foto: Istimewa

jpnn.com - MENJABAT Komandan Kodim 0903 Tanjung Selor menggantikan Letkol Gema Repelita sejak 20 Februari 2013 lalu, merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Letkol Kav. drh Oni Aprianur. Karena Tanjung Selor merupakan kampung halamannya.

“Mulai sekolah SD sampai SMA saya di Tanjung Selor. SDN 01, SMPN 1 dan SMAN 1 Tanjung Selor. Lulus SMA pada tahun 1983 menjadi lulusan terbaik di Tanjung Selor,”ujar pria kelahiran Tanjung Selor 4 Oktober 1964 ini.

BACA JUGA: Terjebak Luapan Waduk Jatiluhur, Ibu Hamil dan Anak-anak Dievakuasi

Usai lulus dari bangku SMA, Oni berkesempatan untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Bahkan, suami dari Yenny Suryanny ini menjadi satu-satunya perwakilan Tanjung Selor untuk masuk di perguruan tinggi Institut Pertanian Bogor (IPB) mengambil jurusan dokter hewan.

Saat masuk di perguruan tersebut, Oni mengaku tidak melalui tes. Padahal jika melihat persaingan dari kota besar, sebut saja Surabaya, Malang, Jakarta, Bandung, Medan dan kota besar lainnya, cukup berat bisa menembus di IPB.

BACA JUGA: Pengendali Bisnis Sabu dari Lapas Divonis Penjara 12 Tahun

“Saya bangga bisa lolos di IPB tanpa tes dan mengharumkan nama Tanjung Selor. Alhamdulillah saya tidak kalah dengan pelajar dari kota besar,” kata pria yang selalu meraih ranking 1 sejak duduk di bangku SD hingga SMA ini.

Mengeyam pendidikan di IPB selama 7 tahun dengan mengambil jurusan Dokter Hewan, pada tahun 1990 pun dinyatakan lulus. Oni menceritakan bahwa tak mudah untuk meraih gelar tersebut, karena mahasiswa yang masuk ada kisaran 2.000 orang. Terlebih lagi latar belakang pendidikan di Tanjung Selor pada waktu itu masih tertinggal jauh. Apalagi banyak mahasiswa yang sampai di Drop Out (DO).

BACA JUGA: Meningkat, Janda Muda Menikah Lagi

Saat masuk di perguruan tinggi, Oni tanpa dibantu siapa-siapa. Bahkan, kedua orang tuanya saat itu berprofesi sebagai kepala sekolah SMP (ayah) dan SD (ibu) di salah satu sekolah negeri di Tanjung Selor.

“Saya ini merupakan anak guru yang ingin mewujudkan cita-cita, agar dapat membahagiakan orang tua,” kisah bapak tiga anak ini.

Diakui Oni, saat mendaftar di IPB memang tak ada yang menemani hanya sendirian. Karena baginya sendirian dalam melakukan berbagai hal sudah terbiasa.

Berkat keteguhan dan tekad yang kuat serta diiring rajinnya menjalankan ibadah salat, apa yang diinginkan pun terwujud. Gelar Dokter Hewan pun diraih anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan H Hermansyah Anang (alm) dan Hj Masitah ini. Ternyata keinginan pria berusia 50 tahun ini, bisa masuk menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD).

Masuk jadi tentara berkat dorongan orang tua dalam hal ini almarhum sang ayah. Padahal di kalangan keluarga tidak ada yang menjadi tentara. Kakak dan adik-adik Oni rata-rata merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Keinginan dan tekad masuk tentara berbuah manis, Oni pun diterima.

Dia mengatakan saat masuk tentara, kala itu masih zaman pemerintahan Soeharto pada tahun 1991. Setahun menjalani pendidikan Sekolah Perwira Wajib Militer (Sepa Wamil) tahun 1991/1992.

Bahkan yang mendorong masuk tentara selain orang tua, karena cita-cita ingin menjadi bupati. Jadi begini, kata Oni, saat masuk tentara itu diminta untuk mengisi riwayat hidup. Nah, saat mengisi kolom terkait cita-cita, Oni menulis ingin jadi bupati.

“Saya waktu isi riwayat hidup tak muluk-muluk isi kolom cita-cita, saya tulis saja ingin jadi bupati,” imbuhnya.

Menjadi tentara, Oni bisa dikatakan tanpa memiliki biaya, tapi hal itu membuat bangga sang ayah dari kakak dan adik-adiknya yang merupakan PNS. Usai dinyatakan lulus jadi tentara, Oni berkesempatan pulang kampung. Saat berada di Tanjung Selor dia selalu dibawa sang ayah keliling-keliling, seperti ke pasar dan warung.

“Kalau pulang cuti kadang saya dibawa ke pasar, padahal saya malu apalagi diperkenalkan ke teman-teman ayah. Tapi saya hanya berkeinginan untuk membahagiakan orang tua, karena untuk membahagiakan orang tua, saya tidak bisa memberikan uang. Jadi dengan pencapaian jadi tentara sudah menyenangkan mereka,” ungkap Oni.(*/uno/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Ancam Pecat Tiga PNS yang Terlalu Lama Membolos


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler