Bahan Baku SIM Mendadak Menghilang

Selasa, 24 Februari 2009 – 19:15 WIB
JAKARTA - Bahan baku pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) mulai langka di sejumlah daerahTerutama di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah

BACA JUGA: Lima Pemicu Pemekaran Versi Alex Noerdin

Kelangkaan ini mengundang keprihatinan di kalangan DPR RI
Wakil Ketua Komisi III DPR Suripto  mengaku heran dan mempertanyakan kelangkaan bahan baku SIM ini

BACA JUGA: Pemerintah Diminta Umumkan Daerah Gagal Pemekaran

''Ini aneh, apanya yang sulit dari bahan baku SIM itu,'' ujarnya dengan nada geram.Kekecewaan senada juga disampaikan oleh anggota komisi I DPR RI, Pupung Suharris dan Effendy Choirie
''Saya sudah menerima banyak keluhan dari konstituen saya di Jawa Timur tentang lambannya mengurus SIM karena kehabisan bahan baku,'' kata Effendy Choiri kepada wartawan di Jakarta, Selasa (24/2).

Ketiga anggota DPR tersebut mendesak Kapolri Jenderal Pol

BACA JUGA: DPD Golkar Dukung JK Jadi Pesaing SBY

Bambang Hendarso Danuri (BHD) segera turun tangan untuk mengatasi kasus kelangkaan bahan baku SIM tersebutMenurut Soeripto, tugas pokok polisi adalah memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat, salah satunya pelayanan terhadap pembuatan SIMKarena itu, kalau masyarakat mengeluh atau komplain karena tak bisa mengurus SIM, maka Kapolrinya harus segera tanggap''Jangan menunggu sampai masalah ini menjadi besarApalagi sampai masyarakat marah,'' Suripto menanadaskan.

‘’Komplain dari masyarakat itu harus segera dicari akar masalahnyaPenghambatnya mesti lekas ditindakSaya akan turun ke lapangan untuk mengecek kesulitan masyarakat Jatim mengurus SIMSaya minta pengaduan ini segera direspon Polri,’’ kata Soeripto, anggota FPKS dari Jatim.

Sementara  Effendi Choirie juga mengaku menerima keluhan serupa dari konstituennya di JatimMenurut dia, akibat bahan baku SIM habis, maka masyarakat tidak bisa mengurus SIMIni sangat merugikan masyarakatDi satu sisi, mereka dituntut untuk disiplin tapi di sisi lain, tidak dapat mengurus SIMKapolri harus meneliti ke mana raibnyan‘’Kenyataan ini jelas merugikanKarena itu, Kapolri wajib turun turun tanganTeliti, kemana raibnya bahan baku SIM, apa penyebab atau akar masalahnya dan kenapa itu bisa terjadi? Kalau aparat di bawah ada yang main, ya jangan segan-segan menindak mereka, jangan dibiarkan saja,’’ katanya.

Sementara anggota Komisi I DPR dari Jateng Pupung Suharris mengingatkan, beberapa waktu yang lalu, presiden SBY sempat memuji kesuksesan pimpinan Polri dalam kaitan pembuatan SIM dan berharap agar keberhasilan itu ditiru instansi lain‘’Tapi kenapa berubah? Kenapa bahan bakunya jadi langka? Apakah ganti Kapolri harus ganti kebijakan? Atau, perusahaan yang dulu sukses mengerjakan pembuatan SIM berbuat kesalahan atau bagaimana? Saya minta Kapolri segera turun tangan, jangan sampai masyarakat jadi korban,’’ tegas Pupung.

Pupung yang mencalonkan diri menadi anggota DPD dari perwakilan Jateng itu menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterimanya, kebutuhan SIM selama ini sekitar 10 juta keping per tahun dan khusus Jateng, sebanyak 90.000 per bulan sementara Jatim sekitar 120.000 per bulan‘’Keluhan yang saya dapat, masyarakat yang ngurus SIM hanya  diambil gambarnya saja tapi kapan jadinya SIM itu tidak ada kejelasanHal ini karena bahan bakunya habisJadi, saya minta Kapolri mau mendengar keluhan rakyat ini dengan segera mencari jalan keluarnya,’’Pupung Suharris menegaskan(aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesenjangan Jawa-Luar Jawa Picu Pemekaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler