Dia mengidentifikasi ada lima faktor pemicu munculnya pemekaran
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Umumkan Daerah Gagal Pemekaran
Pertama, pembentukan daerah otonom baru dianggap sebagai cara yang jitu untuk menarik dana segar dari pemerintah pusatKedua, pemekaran menyediakan kursi-kursi jabatan yang menjadi jatah partai politik, yakni kursi DPRD, kepala daerah dan wakilnya
BACA JUGA: DPD Golkar Dukung JK Jadi Pesaing SBY
"Karenanya, para elit parpol semangat merespon aspirasi pemekaran," katanya.Ketiga, dengan terbentuknya daerah otonom baru, maka tersedia sejumlah jabatan birokrasi, seperti sekretaris daerah, kepala dinas, dan sebagainya
"Biasanya, pengusaha yang mengincar proyek menjadi sponsor pemekaran," tambah Alex, saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema pemekaran di kantor DPP Partai Golkar di Jakarta, Selasa (24/2).
"Dan kelima, karena ada elit lokal yang mengincar kursi kepala daerah di daerah baru itu," ungkapnya pula.
Lebih lanjut Alex mengatakan, saat ini banyak sekali pihak yang mengatasnamakan rakyat untuk mendesak pemekaran daerah
BACA JUGA: Kesenjangan Jawa-Luar Jawa Picu Pemekaran
Dikatakannya, rakyat bawah pada umumnya tidak peduli dengan mekar tidaknya daerah yang bersangkutan."Yang dipikirkan rakyat, bagaimana mereka bisa hidup lebih sejahtera," ujarnya.
Dengan entengnya, Alex pun mengatakan bahwa setiap aspirasi pemekaran selalu ada dalangnya"Kalau ada aspirasi pemekaran yang saya nilai belum saatnya, maka dalangnya itu yang saya ajak bicara," ujar Alex.
Dia juga menyebutkan bahwa aspirasi pemekaran sering bermasalah karena intervensi politik para wakil rakyat yang ada di DPR"Biasanya, kalau penggagas pemekaran punya kawan di Komisi II DPR, maka aspirasi itu cepat golSebaliknya, yang tidak punya kawan di komisi bakal mentah," katanya(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi Kejaksaan Sesalkan Putusan Kejagung
Redaktur : Tim Redaksi