BAHAYA! Jokowi Menyerah ke Opini Publik

Rabu, 02 Maret 2016 – 13:58 WIB
Hendrawan Supratikno. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Profesor Hendrawan Supratikno menilai manajerial pemerintahan bakal kian berbahaya, kalau Presiden Joko Widodo terus-menerus menyerahkannya kepada opini publik.

"Repot kalau presiden terus-menerus menyerahkan manajerial pemerintahan kepada opini publik. Berbahaya ini," kata Hendrawan, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (2/3).

BACA JUGA: PKS Bentuk Majelis Tahkim, Fahri Hamzah Terancam?

Kejadian revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) lanjutnya, merupakan salah satu bukti konkret dan terkini bahwa manajerial diserahkan kepada opini publik.

"Pelajarannya revisi UU KPK. Revisi tidak, revisi tidak. Akhirnya opini publik yang dipakai oleh presiden untuk menyikapi pro-kontra itu," tegasnya.

BACA JUGA: Tak Cuma Kantor Kemendagri, 3 PT Besar Juga Digeledah KPK

Mestinya ujar Hendrawan, presiden memintakan pandangan DPR, DPD MPR atau Mahkamah Konstitusi (MK). "Tapi dalam kenyataannya, presiden menggunakan pandangan opini publik. Ini bisa memunculkan fenomena baru yang disebut tirani opini," ucap Hendrawan. (fas/jpnn)

BACA JUGA: Wow! Suara Keras Fadli Zon Mengarah ke Ahok

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Tjahjo Kumolo Resmi jadi Tersangka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler