Bahaya Mengancam, Stop Konsumsi Makanan yang Digoreng

Senin, 20 Desember 2021 – 21:05 WIB
Dokter Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, dr Masrurotut Daroen. ANTARA/Dokumentasi Pribadi

jpnn.com, BANJARNEGARA - Dokter dari Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Jawa Tengah, dr Masrurotut Daroen mengingatkan bahaya mengonsumsi makanan yang digoreng menggunakan minyak goreng.

Menurutnya, mengurangi konsumsi gorengan akan membawa masyarakat hidup lebih sehat.

BACA JUGA: 4 Trik Mengolah Gorengan Agar Menjadi Camilan yang Menyehatkan

Dokter Rury -panggilan akrab Masrurotut Daroen- mengatakan goreng-gorengan ketika dikonsumsi berlebihan dapat memicu berbagai penyakit.

Antara lain, jantung atau kardiovaskuler, stroke dan hiperkolesterolemia.

BACA JUGA: Frans Lebu Raya Tokoh Penting Bagi PDIP NTT, Selamat Jalan!

"Oleh karena itu, harga minyak goreng yang terus melonjak dalam beberapa waktu terakhir dapat menjadi titik balik untuk memperbaiki kesehatan tubuh," ujar dokter Rury di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (20/12).

Lebih lanjut alumni Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto itu mengatakan salah satu penyebab penyakit kardiovaskuler dan stroke adalah banyaknya tumpukan lemak jenuh.

BACA JUGA: Kasihan, Para Guru Honorer ini Belum Digaji Selama 8 Bulan

Selain itu juga banyak tumpukan lemak trans dalam tubuh yang diketahui dapat meningkatkan kolesterol dalam darah.

Peningkatan kolesterol tersebut menjadi akar penyakit kardiovaskuler seperti jantung koroner dan stroke.

?????Selain itu, konsumsi goreng-gorengan yang berlebih juga dapat mengakibatkan beberapa penyakit seperti diabetes tipe 2 dan berisiko terkena kanker.

"Goreng-gorengan yang dilapisi tepung akan lebih tinggi kalorinya, karbohidrat sederhana, serta lemak tidak sehat, sehingga dapat memicu terjadinya kegemukan dan diabetes tipe 2," katanya.

Dia mengatakan kegemukan dan diabetes tipe 2 dapat terjadi pada anak-anak, orang dewasa dan ibu hamil.

Sementara risiko terjadinya kanker akibat terlalu banyak mengonsumsi gorengan, muncul karena zat akrilamida (senyawa berbahaya) dapat terbentuk selama proses menggoreng.

Dokter Rury menilai memasak makanan dengan cara memanggang dapat untuk mengganti kebiasaan menggoreng.

Bahkan, beberapa jenis makanan justru akan terasa lebih enak jika dimasak dengan cara dipanggang.

"Sekarang pun banyak teknologi seperti penggorengan tanpa minyak."

"Daging yang dimasak dengan alat ini akan menghasilkan minyak alami dari daging itu sendiri," kata Rury.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler