Bahaya Terlalu Sering Menggunakan VPN

Sabtu, 24 Oktober 2020 – 11:03 WIB
Ilustrasi logo penggunaan VPN. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - VIRTUAL Private Network (VPN) yang memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima data di jaringan bersama ternyata memiliki beberapa masalah bagi penggunanya.

Misalnya, mulai dari privasi hingga keamanan siber.

BACA JUGA: Ramai-ramai Download VPN, Berapa Data Pribadi yang Sudah Bocor?

Meskipun VPN menjamin keamanan, pakar keamanan siber memperingatkan ada banyak aplikasi VPN yang mengekspos pengguna mereka pada pengawasan dan serangan siber.

Menurut pakar, banyak VPN gratis yang menggunakan protokol yang tidak aman dan mencatat aktivitas pengguna.

BACA JUGA: Ini Tips Melindungi Privasi Data saat Bermain TikTok

" Secara umum, VPN adalah layanan yang dirancang untuk mengenkripsi seluruh lalu lintas komputer Anda," kata kepala penelitian siber Check Point, Yaniv Balmas, dikutip dari Forbes, Sabtu.

" Kemudian pada saat yang sama, menyembunyikan identitas Anda dengan merutekan lalu lintas (sekarang terenkripsi) melalui satu atau lebih router anonim," ujar Balmas.

BACA JUGA: Bahaya Bertransaksi Mobile Banking dengan Akses VPN Gratis

Dengan asumsi penyedia VPN menggunakan metode enkripsi terbaru dan sering mengubah titik peruteannya, layanan ini harusnya menyediakan layanan yang aman dan tangguh.

Namun, Balmas mengatakan "masalah terletak pada detailnya," di mana VPN yang diimplementasikan dengan buruk menyebabkan "lebih banyak kerugian daripada kebaikan bagi penggunanya."

Balmas menambahkan dalam banyak kasus VPN, terutama VPN gratis, membuat pengguna terbuka terhadap virus dan berpotensi melanggar privasi.

" Kami menguji 150 aplikasi VPN Android gratis teratas dan menemukan banyak yang memiliki masalah keamanan dan kinerja yang serius," kata pakar VPN, Callum Tennent.

Riset yang dilakukan pada 2019 itu mengungkapkan 18 persen dari VPN yang diuji Tennent mengandung potensi malware atau virus.

Kemudian, 85 persen mengizinkan fungsi yang bisa membahayakan privasi pengguna dan 25 persen mengekspos lalu lintas pengguna.

Bukan hanya aplikasi VPN Android gratis yang bermasalah, 20 aplikasi VPN teratas untuk iPhone dan perangkat Android juga menemukan hasil yang sangat mirip.

Sementara itu, riset yang dilakukan pada 2020, dikutip dari laman vpnmentor, terhadap 283 VPN menunjukkan banyak VPN gratis yang berisi malware.

Faktanya, sebanyak 38 persen VPN menunjukkan sinyal terinfeksi malware.

Studi yang sama juga menemukan 72 persen VPN gratis menyematkan pelacak pihak ketiga dalam perangkat lunak mereka.

Pelacak ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas online sehingga pengiklan bisa menargetkan iklan dengan lebih baik.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler