Bahrain secara resmi mengajukan permintaan ekstradisi Hakeem AlAraibi, seorang pengungsi yang tinggal di Melbourne dan telah ditahan di Bangkok, Thailand.
Permohonan ekstradisi ini menggagalkan harapan para pendukung agar pemain sepak bola muda asal Bahrain itu mendapatkan penyelesaian cepat dari kasus hukumnya.
BACA JUGA: Lebih Dari 500 Sapi Mati di Australia Barat Akibat Cuaca Panas
Pemain sepak bola berusia 25 tahun itu ditahan pada November ketika dia tiba di Thailand untuk berbulan madu lantaran statusnya sebagai orang yang dicari oleh otoritas Bahrain atas tuduhan vandalisme yang menurutnya bermotif politik.
"Bahrain telah mengajukan permintaan ekstradisi dan sejumlah dokumen," kata Busadee Santipitaks, juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand.
BACA JUGA: Upaya Lahirkan Generasi Anti-Korupsi di Kalangan Anak Muda Indonesia
"Kementerian Luar Negeri Thailand telah mengirimkan dokumen-dokumen itu ke kantor Jaksa Agung."
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Bahrain mengkritik desakan untuk membebaskan Hakeem AlAraibi yang berstatus pengungsi tersebut.
BACA JUGA: Uni Emirat Arab Dikritik Berikan Penghargaan Kesetaraan Gender Untuk Pria
"Intervensi dari luar dalam urusan internal Bahrain tidak dapat diterima," kata Menteri Dalam Negeri Bahrain, Jenderal Sheik Rashid bin Abdullah Al Khalifa.
"AlAraibi dijatuhi hukuman 10 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah dalam pengadilan in absentia karena berpartisipasi dalam kasus terorisme pada tahun 2012, yang melibatkan serangan pembakaran, kepemilikan bom yang tidak dapat terbakar, dan menyebabkan kerusakan pada properti publik dan pribadi," tulis pernyataan dari Jenderal Rashid. Photo: Hakeem AlAraibi bermigrasi ke Australia dari Bahrain. (AP: Gemunu Amarasinghe)
Sementara itu cuplikan Hakeem AlAraibi sedang bermain dalam sebuah pertandingan sepak bola pada saat yang sama dugaan vandalisme itu berlangsung, akan muncul untuk memberinya alibi yang kuat.
AlAraibi yakin dia menjadi target "balas dendam" setelah mengkritik Sheik Salman bin-Ibrahim al-Khalifa ketika kerajaan Bahrain mencalonkan diri sebagai presiden FIFA pada 2016.
Sheik Salman saat ini menjabat sebagai presiden Konfederasi Sepak Bola Asia dan pernah mengetuai komite yang bertugas mengidentifikasi atlet yang berpartisipasi dalam protes melawan pemerintah.
Sekitar 150 atlet ditangkap dan beberapa mengaku mereka telah disiksa, termasuk Hakeem AlAraibi.
Hakeem AlAraibi yang bermain di posisi bek di kesebelasan Bahrain itu melarikan diri ke Australia dan menerima perlindungan sebagai pengungsi, dan baru memulai kehidupannya yang baru dengan bermain untuk Pascoe Vale FC.
Perkembangan permintaan resmi ekstradisi pemerintah Bahrain ini merupakan pukulan bagi para pendukung Hakeem AlAraibi, yang menyerukan agar Bahrain mundur, sehingga memungkinkan pemuda pengungsi itu kembali ke Melbourne.
Hakeem AlAraibi sekarang dipastikan akan menghadapi proses hukum yang panjang tetapi kampanye advokasi oleh komunitas olahraga internasional terus mendapatkan momentum.
Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.
Ikuti berita-berita lainnya dari situs ABC Indonesia.
BACA ARTIKEL LAINNYA... China Uji Coba Rudal Yang Bisa Serang Kapal Perang Yang Bergerak