SEBUAH tim arkeologi yang mendasarkan penelitiannya pada Alkitab mengaku telah menemukan sisa-sisa bahtera nabi Nuh di Gunung Ararat pada ketinggian 13 ribu kaki, di wilayah timur TurkiTim peneliti bernama Noah's Ark Ministries International yang terdiri dari para arkeolog asal China dan Turki mengklaim telah menemukan sisa kayu bahtera Nuh.
Tim peneliti mengklaim bahwa tes karbon menunjukan relik itu berumur 4800 tahun, atau hampir sama dengan saat-saat ketika bahtera Nuh mulai mengapung
BACA JUGA: Pemerintah AS Keluarkan Desain 100 Dolar Baru
Salah satu peneliti, Yeung Wing-Cheung, menyatakan bahwa hampir bisa dipastikan temuan di Ararat itu merupakan bahtera Nabi NuhBACA JUGA: Pembunuh Malcolm X Dibebaskan
Tetap kami berpikir ini 99,9 persen adalah bahtera Nuh," ujar Yeung seperti dikutip The Sun edisi Rabu (28/4).Menurutnya, struktur kayu-kayu temuan tim itu memuat banyak kompartemen, beberapa di antaranya dengan balok kayu, yang diyakini pernah digunakan untuk kandang hewan
BACA JUGA: Oposisi Terjebak Model Seksi
"Karena di sekitarnya tidak pernah ditemukan (pemukiman) di ketingggian 11 ribu kaki," tegas Yeung.Atas temuan itu, pejabat pemda setempat akan meminta pemerintah pusat Turki di Ankara agar situs itu dimasukkan dalam daftar World Heritage (warisan dunia) di UNESCO, sehingga bisa terlindungi dan penggalian secara arkeologis tetap bisa dilakukan.
Dalam Bibel disebutkan, Tuhan memutuskan untuk membanjiri bumi setelah melihat betapa korup dan rusaknya zaman ituTuhan pun memerintahkan Nabi Nuh membangun bahtera raksasa dan mengisinya dengan binatang masing-masing sepasang.
Tak hanya itu, Alkitab juga merincikan, setelah banjir surut bahtera Nuh terdampar di gunungBanyak yang percaya gunung itu adalah Gunung Ararat, titik tertinggi di wilayah tersebut, di mana bahtera Nuh dan penumpangnya terdampar.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia-Indonesia Gelar Patroli Terkoordinasi
Redaktur : Antoni