Bajak Demo Aurora Tambunan

Senin, 10 November 2008 – 16:07 WIB
Ratusan massa dari Bajak berdemo di Balai Kota Jakarta. Foto : Agus Srimudin/JPNN
JAKARTA - Ratusan massa yang mengatasnamakan Barisan Anak Jakarta (Bajak), Senin (10/11), berdemo di Balai Kota DKI JakartaSebelumnya mereka arak-arakan di Jl Medan Merdeka Utara dan Jl Merdeka Selatan dengan iringan kicir-kicir dan alat musik mawalan

BACA JUGA: Agung : Koruptor = Teroris

Mereka mendesak Menteri Dalam Negeri Mardiyanto dan Gubernur DKI Fauzi Bowo untuk membatalkan Aurora Tambunan menjadi Deputi Budaya dan Pariwisata Pemprov DKI.

Aksi yang sempat memacetkan jalan utama sekitar istana negara dan lingkar Monas itu mendapat kawalan ketat aparat kepolisian
Dengan membawa spanduk, selebaran, dan pengeras suara, peserta aksi terus menggelorakan semangatnya menolak pejabat yang dianggap memiliki catatan merah selama menjabat Kadis Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta dan Asisten Kesejahteraan Masyarakat.

"Birokrat korup dan tidak berkualitas adalah musuh rakyat

BACA JUGA: FPT lengkapi Data Korupsi Bupati KSB

Kami menolak Aurora Tambunan sebagai calon deputi budaya dan pariwisata
Kami mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan, dan Kepolisian untuk segera mengusut tuntas indikasi perilaku korup Aurora Tambunan semasa menjabat sebagai kadis kebudayaan dan permuseuman," cetus Ghea Hermansyah, koordinator umum Bajak dalam orasinya di Balai Kota dan Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Dalam selebaran yang dibagikan kepada wartawan dan warga, setidaknya ada 6 catatan rapor merah Aurora Tambunan

BACA JUGA: DPRD Medan Tunggu Giliran

Yaitu antara lain pernah mendapat sanksi dari Mantan Gubernur Sutiyoso pada Oktober 2005 akibat kelalaian dalam mengendalikan pelaksanaan kegiatan di unit kerjanya pada renovasi Taman Proklamator proyek 2004 sehingga disinyalir negara dirugikan Rp104 juta.

"Juga ada teguran tertulis dari mantan Gubernur Sutiyoso pada 19 Oktober 2005, karena dianggap kurang melakukan pengendalian atas pelaksanaan kerja bawahannya sehingga kelebihan pembayaran atas pembangunan Teater halaman Taman Ismail Marzuki (TIM) tahun 2004 sebesar Rp140 juta," paparnya.

Demo ini mencuat setelah Gubernur DKI Fauzi Bowo mempromosikan Aurora Tambunan menjadi Deputi Budaya dan Pariwisata Pemprov DKIMassa menilai keputusan Pemprov DKI  empromosikan Aurora Tambunan tersebut bermuatan politis.(gus/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Diminta Amankan Aset BUMN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler