Bajing Loncat Makin Meresahkan di Jakarta

Jumat, 10 April 2015 – 21:21 WIB

jpnn.com - DALAM sebulan terakhir, komplotan bajing loncat marak beraksi di kawasan pertokoan Jalan Perniagaan Barat RT 11, RW 1, Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat. Heru Sulistiono, 46, menjadi korban. Saat melintas di lokasi tersebut, karyawan Indah Logistic Trucking & Cargo itu terperangah ketika pintu belakang mobil boks B 9486 TXR terbuka lebar.

’’Saat sampai di toko, pintu belakang ternyata sudah terbuka. Isinya juga kosong. Padahal, saya mau ngirim paket ke LTC Glodok,’’ ujarnya. Nilai paket tersebut mencapai Rp 50 juta. Perinciannya, 1 koli power bank senilai Rp 3 juta dan 2 koli power bank yang terbagi beberapa paket, yakni 6 unit senilai Rp 2,5 juta, 159 unit senilai Rp 47 juta, dan 18 unit senilai Rp 4,6 juta.

BACA JUGA: Manfaatkan Helm Jadi Tempat Penyimpanan Sabu

Tidak tinggal diam, Heru langsung membuat laporan ke Mapolsek Tambora. Ternyata bukan hanya dia yang membuat laporan. Banyak yang membuat laporan serupa, mereka kehilangan barang bawaan saat hendak menuju Glodok.

Lalu, Kanitreskrim Polsek Tambora Iptu Rudi Priyosantoso langsung memimpin tim khusus untuk mencari pelaku. Beberapa petugas yang berpakaian preman disebar untuk memantau jalanan yang sering macet parah itu. Hasilnya, Selasa (7/4) aparat menangkap Saipufin, 34, yang berusaha mencongkel mobil boks beserta seorang temannya yang berhasil kabur. Akhirnya, polisi membawa Saifudfin ke Mapolsek Tambora untuk dinterograsi.

BACA JUGA: Jual Smartphone ke Polisi, Dua Jambret Ini Ampun-ampun Didor

Kepada petugas, dia mengaku menyasar Jalan Perniagaan dan mengincar truk dan mobil boks yang terjebak macet. ’’Dengan bermodal kunci letter T untuk membuka gembok, tersangka delapan kali beraksi di jalan arah ke Glodok,’’ ungkap Kapolsek Tambora Kompol Dedi Tabrani kemarin (9/4).

Dedi menambahkan, tersangka tidak beraksi sendirian. Dia selalu membawa teman untuk membantu membawa barang jarahan. Karena itu, pihaknya masih memburu anggota komplotan bajing lompat dan penadah barang-barang jarahan tersebut.

BACA JUGA: Mereka Selalu Bawa Jimat Tiap Kali Beraksi

’’Tersangka lain masih diburu. Untuk memberikan rasa aman, kami juga siagakan petugas di lokasi rawan,’’ katanya.

Sementara itu, Saifudin mengaku mencuri karena terimpit ekonomi. Sebab, hasil memulung sampah tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Ditambah, sang ibu sakit dan membutuhkan biaya. ’’Uangnya ditabung buat berobat Emak,’’ ujarnya lirih. (all/mby)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Penjual Batu Akik Diringkus saat Bakar Batu Kristal Ini Jadi Asap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler