Baju Bekas Impor Laris Manis di Bogor

Minggu, 07 Juni 2015 – 11:00 WIB

jpnn.com - BOGOR-Larangan Menteri Perindustrian dan Perdagangan tak membuat penjualan baju impor bekas meredup. Bahkan peminat sampah luar negeri itu terus meningkat jelang Ramadan. Harga yang murah membuat pakaian impor menjadi buruan.

Seperti di pusat penjualan baju bekas impor Pasar Bogor. Tiga hari terakhir, pasar dipadati para pencari pakaian impor berharga miring. Memang harga yang ditawarkan hanya Rp10 ribu-Rp 200 ribu saja.

BACA JUGA: Layanan Transjakarta Tak Membaik, Jumlah Penumpang Jadi Berkurang

“Nggak ngaruh larangan Menteri yang nggak boleh dagang. Sekarang malah tambah ramai dari berbagai negara ini,” aku Abdul Faisal (27), penjual pakaian impor bekas di pasar Bogor pada Radar Bogor.

Menurutnya, pakaian impor bekas sudah menjadi kebutuhan pokok bagi warga pinggiran Kota Hujan. Itu karena gaya baju-baju impor menginkuti tren dan harganya miring.

BACA JUGA: Awas! Ini Modus Baru Pembuangan Bayi, Beroperasi di Metromini

“Bahkan bulan sekarang baju impor bekas yang dijual kualitasnya bagus-bagus. Nggak kalah dengan baju bekas impor yang dijual di Bandung,” ucapnya.

Pakaian bekas impor yang masuk ke Pasar Bogor berasal dari Korea, Jepang, Thailand, dan Singapura. Ada juga sejumlah negara Eropa seperti Belanda dan Jerman. Namun pakaian asal negeri Tiongkok menjadi raja di dunia pakaian bekas impor negeri ini.

BACA JUGA: Horor Malam Jumat, Hantu Leak Tinggalkan Jejak Darah

“Mulai jaket, celana, baju, Tiongkok mendominasi,” imbuh Dedi Supardi (21), pedagang baju impor lainnya.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, Menteri Perdagangan melarang penjualan baju impor bekas di pasaran. Musababnya, berdasarkan penelitian, baju impor bekas dihinggapi berbagai bakteri penyebab penyakit kulit hingga HIV/AIDS. (all/c)

BACA ARTIKEL LAINNYA... LKPP 2014 Kantongi WDP, Optimistis untuk 2015 Raih WTP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler