jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyoroti soal rumor reshuffle kabinet yang mencuat jelang pergantian Panglima TNI.
Dia menilai reshuffle kabinet sah-sah saja dilakukan.
BACA JUGA: Besar Juga ya Anggaran Bakal Digelontorkan Pemerintah untuk Kereta Cepat, Sebegini
Hanya saja, LaNyalla berharap dilakukan bukan sekadar untuk mengakomodasi kepentingan politik, tetapi diarahkan untuk meningkatkan kinerja pemerintah.
"Perombakan (kabinet) itu kewenangan presiden. Silakan saja jika ingin dilakukan, tetapi saya berpesan orientasinya untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada rakyat," ujar LaNyalla di Jakarta, Senin (8/11).
BACA JUGA: Banyak Banget Nih Oknum Polri yang Lakukan Pelanggaran Hingga Harus Dibina
Senator asal Jawa Timur itu berharap siapa pun yang masuk dalam lingkar kabinet dapat memperkuat kinerja pemerintah, utamanya dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi pascapandemi.
Dia juga meminta seluruh menteri tetap bekerja dengan maksimal, tak perlu terpengaruh kabar yang ada.
"Tentu, kami berharap isu perombakan kabinet tidak perlu memengaruhi kinerja pemerintah."
BACA JUGA: Tolong, Jangan Kaitkan Kematian Theys Hiyo Eluay dengan Jenderal Andika
"Siapa pun yang akan menduduki kursi kabinet dapat memperkuat kinerja meningkatkan pelayanan dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik," kata dia.
Menurut LaNyalla, ada banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan dengan segera.
Salah satunya, isu ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
"Masih banyak PR yang harus diselesaikan karena ekonomi belum pulih sepenuhnya. Masyarakat masih merasakan sulitnya membangun usaha yang terdampak Covid-19 dan hal ini harus menjadi konsentrasi pemerintah saat ini," katanya.
Kabar perombakan Kabinet Indonesia Maju makin mengemuka jelang pergantian panglima TNI dalam waktu dekat ini.
Nama Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang kini masih menjabat panglima TNI disebut sebut bakal masuk dalam jajaran kabinet.
Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Andika Perkasa telah disetujui Komisi I DPR dan pleno sidang DPR untuk menjadi calon panglima TNI sesuai usulan Presiden Joko Widodo.
Jenderal Andika akan menggantikan Hadi Tjahjanto yang pada 8 November ini berusia 58 tahun.
Usia tersebut merupakan usia pensiun perwira aktif TNI walau masih berdinas aktif hingga hari pelantikan panglima baru TNI sekaligus pemberhentiannya dengan hormat, diikuti serah-terima jabatan.(Antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang