Bakal Digarap Kejaksaan, Presiden Park Catat Sejarah

Senin, 14 November 2016 – 05:54 WIB
Park Geun-hye. Foto: AFP

jpnn.com - SEOUL - Kejaksaan Seoul mengumumkan bakal menginterogasi Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye.

Presiden wanita berusia 64 tahun itu akan digarap terkait dugaan keterlibatan dalam skandal penyelewengan kekuasaan oleh sahabatnya, Choi Soon-sil.

BACA JUGA: Trump Datang, Obama Kebut Penerapan Kebijakan Lingkungan

Minggu (13/11), pihak Kejaksaan Seoul menyebutkan pemeriksaan berlangsung pekan ini. Jika itu terjadi, Park adalah presiden Korsel pertama yang menjadi terperiksa saat masih aktif menjabat. Sebelumnya, tidak pernah ada presiden Korsel yang menjalani investigasi terkait skandal apa pun sebelum lengser.

"Kami akan memeriksa presiden, entah Selasa (15/11) atau Rabu (16/11) paling lambat,’’ kata seorang pejabat Kejaksaan Seoul sebagaimana dikutip Kantor Berita Yonhap. 

BACA JUGA: Pisah Sambut Satgas Indobatt untuk Sektor Timur Unifil

Kabarnya, kejaksaan juga sudah melayangkan surat pemberitahuan ke kantor kepresidenan. Namun, sejauh ini, pihak Park belum memberikan jawaban. Sebelumnya, sang presiden mengaku siap menjalani pemeriksaan terkait skandal tersebut. 

Menurut jubir Park, kantor kepresidenan memang sudah menerima surat panggilan dari kejaksaan. ’’Begitu mendapatkan pengacara seperti yang beliau inginkan, presiden akan langsung menanggapi surat tersebut,’’ katanya tanpa memberikan keterangan lebih lanjut. Salah seorang ajudan Park mengatakan bahwa presiden akan menjawab surat kejaksaan itu Selasa besok.

BACA JUGA: Warga Panik, Dua Uang Kertas Hilang dari Peredaran

Park yang bersahabat dengan Choi selama sekitar empat dekade itu dituduh menggunakan jabatan presiden untuk menakut-nakuti sedikitnya dua chaebol (konglomerat) demi kepentingan Choi. Karena nama besar Park, dua chaebol itu pun lantas mengalirkan sejumlah besar uang ke dua yayasan nonprofit milik Choi. Yakni, Mir dan K-Sports. Namun, dana besar tersebut digunakan untuk memperkaya diri oleh Choi. 

Media Korsel menyebut dua chaebol yang dimaksud adalah Chung Mong-koo, chairman Hyundai Motor, dan Lee Jae-yong, bos Samsung. Konon, dua pebisnis kaya raya Korsel tersebut bertemu Park pada Juli lalu. Dalam pertemuan itu, presiden perempuan pertama Korsel tersebut mendesak Chung dan Lee menyokong Mir dan K-Sports. Tapi, informasi lain menyatakan bahwa ada beberapa chaebol lain yang ikut hadir. 

Yonhap melaporkan, dana yang masuk ke dua yayasan Choi itu tidak sedikit. Dari Samsung, dua yayasan itu mendapat sokongan sebesar 20 miliar won atau setara dengan Rp 229 miliar. Sedangkan dari Hyundai, Choi menerima aliran dana sekitar 12,8 miliar won atau setara dengan Rp 146,6 miliar. Akhir pekan lalu, Kejaksaan Seoul telah menginterogasi Chung. Kemarin giliran Lee yang diperiksa.

Choi yang selama ini lebih sering berada di Jerman, kabarnya, juga menerima tawaran dana jutaan euro dari Samsung. ’’Dana tersebut rencananya digunakan untuk mendaftarkan putri Choi ke kelas berkuda di Jerman,’’ terang Yonhap. 

Namun, tidak jelas apakah Samsung akhirnya benar-benar memberikan dana tersebut kepada Choi.

Choi pulang ke Korsel akhir bulan lalu dan langsung memenuhi panggilan Kejaksaan Seoul terkait skandal tersebut. Setelah menjalani pemeriksaan awal, dia langsung ditahan. Kejaksaan pun lantas meminta surat perintah penangkapan dari kepolisian setempat sehingga bisa menahan Choi lebih lama. Selain Choi, skandal tersebut telah membuat mantan ajudan Park, Ahn Jong-beom, ditahan. (afp/reuters/hep/c17/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Taliban Serang Konsulat Jerman, 128 Orang Terluka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler