jpnn.com - JAKARTA - Koordinator tim ahli di Tim Sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla, M Prakosa menyatakan bahwa dukungan infrastruktur bagi kegiatan perekonomian di Indonesia masih sangat lemah. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi tidak akan optimal tanpa dukungan infrastruktur memadai.
Prakosa mengatakan, infrastruktur jalan banyak yang rusak karena anggaran pembangunannya yang tak maksimal juga bocor. Selain itu, fasilitas yang telah dibangun belum merata sampai ke daerah ataupun ke sentra-sentra bisnis. “Bahkan arus barang yang kerap terhambat saat akan masuk dan keluar pelabuhan mengakibatkan harga komoditas mahal,” kata Prakosa kepada wartawan di Media Center Jokowi-JK, Jakarta, Rabu (18/6).
BACA JUGA: Feminis Muslim Dukung Penutupan Dolly
Lebih lanjut mantan menteri kehutanan itu menambahkan, Jokowi-JK dalam visi dan misinya tidak hanya bertekad memperbanyak infrastruktur, tetapi juga memangkas menurunkan biaya logistik hingga 5 persen per tahun. Caranya adalah dengan mengembangkan sistem transportasi umum masal terintegrasi yang berimbang baik di laut, udara maupun darat.
Prakosa menambahkan, jika kelak Jokowi-JK terpilih maka pemerintah mendatang akan mengutamakan pembangunan di bidang infrastuktur seperti pembangunan jalan, membangun rel kereta api double track dan mempermudah akses ke pelabuhan.
BACA JUGA: Dukung Jokowi, Musdah Mulia tak Kejar Jabatan Menteri
Menurut Prakosa, jika infrastruktur sudah tuntas dan didukung dengan jaminan pasokan listrik, maka maka harga komoditas akan menjadi murah. “Dan produsen tetap untung,” pungkasnya.(jpnn)
BACA JUGA: Pindah TPS Cukup Urus Formulir A5
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keragaman Budaya Jadi Potensi Luar Biasa bagi Ekonomi Kreatif
Redaktur : Tim Redaksi