jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI selama ini kurang mengawasi perkembangan organisasi masyarakat (ormas) sehingga memunculkan banyak permasalahan terkait ormas itu sendiri.
"Ketika di suatu wilayah masih ada tawuran atau gesekan, apalagi berhubungan dengan ormas, berarti fungsi Kesbang tidak berjalan," ucap Gembong di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Senin (10/8).
BACA JUGA: Kades Diingatkan Jangan Korupsi Dana Desa
Ia menjelaskan, Bakesbangpol bertugas melakukan pembinaan terhadap ormas di Jakarta. Adapun tujuan pembinaan itu agar tiap ormas bisa menghargai kehidupan bermasyarakat di lingkungan masing-masing. Menurut Gembong, khusus untuk ormas berbasis agama harus dibina supaya bisa menghargai kerukunan antar umat beragama.
Gembong menyatakan, Bakesbangpol sudah diberikan anggaran untuk melakukan pembinaan terhadap ormas. Namun fakta yang terjadi, tidak sedikit ormas yang sering membuat keributan dengan masyarakat setempat. Bahkan, menghambat program-program Pemerintah Provinsi DKI.
BACA JUGA: Angkat Potensi Bahari, Acara Arung Budaya Nusantara Digelar
"Kesbang tiap tahun ada anggaran pembinaan terhadap ormas. Hasilnya mana?" tandas Gembong.
Seperti diketahui, bentrokan dua ormas terjadi di kawasan Pasar Gembrong, Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Sabtu (8/8). Bentrok fisik itu bermula saat iring-iringan ratusan sepeda motor dari ormas kedaerahan yang akan mengikuti kegiatan milad di kawasan Cakung.
BACA JUGA: Kemendikbud Lega, RUU Kebudayaan Masuk Prolegnas 2015
Mereka konvoi dari arah Tebet, Jakarta Selatan menuju Pondok Kopi. Setibanya di lokasi kejadian, ormas yang mengenakan seragam serba hitam ini mendapati seorang juru parkir di Pasar Gembrong yang mengenakan seragam loreng oranye milik ormas kepemudaan. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus PDIP Anggap Pasal Penghinaan Presiden Sesuai Pancasila
Redaktur : Tim Redaksi