JAKARTA - Bakrie Microfinance Indonesia (BMF) terus mendorong kredit untuk kalangan menengah ke bawahMelalui fasilitas kredit ringan tanpa jaminan, perusahaan milik grup Bakrie itu bertekad untuk ikut membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, sekaligus mencapai target Millennium Development Goals (MDGs)
BACA JUGA: SPV Austria Bangun Pabrik Terbesar di Asia
Direktur Utama BMF Irawan Massie saat hadir sebagai pembicara pada diskusi bertema "The Role of Microfinances in MDGs" di Jakarta, Kamis (7/4), mengatakan bahwa PBB sudah menetapkan delapan target MDGs
Kelima target itu antara lain memberantas kemiskinan, membantu menyediakan anak-anak menyelesaikan pendidikan dasar, memajukan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan, mengurangi tingkat kematian anak usia 0-5 tahun, serta mengurangi angka kematian ibu hamil hingga 75 persen
BACA JUGA: Ikuti Trend, Pos Indonesia Buka 24 Jam
"Kami di BMF merasa terpanggil untuk ikut bertanggung jawab dalam penyediaan layanan publik dan layanan sosial melalui kredit tanpa jaminan," ujar Irawan.Dipaparkannya, BMF yang beroperasi sejak pertengahan Desember 2010 itu sudah mengedepankan visi untuk memberdayakan masyarakat Indonesia yang masih berada dalam kondisi pra-sejahtera
BACA JUGA: Saham MBSS Naik di Hari Pertama Listing
Saat ini saja, sebut Irawan, sudah ada 6 ribu ibu-ibu yang menjadi nasabah BMF dan menerima kucuran Rp1 juta per orangSelanjutnya, penerima kredit yang rata-rata para penjual sayur, penjual bakso atau pedagang kecil lainnya bisa mencicil kredit itu selama 50 minggu dengan besar cicilan Rp 25 ribu per minggu"Dalam setahun totalnya memang akan kembali Rp 1,25 jutaTetapi itu akan sangat ringan dalam angsuran dan tidak memebani nasabah dalam mengembangkan usahanya," tandas Irawan
Ia menargetkan pada tahun ini BMF mampu menjaring 200 ribu nasabahDengan target itu, setidaknya BMF akan mengeluarkan dana Rp 200 miliarKarenanya, modal awal Rp 25 miliar dari keluarga Bakrie pun akan ditingkatkan lagi"Saat ini ada enam ribu nasabahTarget kami dalam lima tahun mendatang adalah satu juta nasabah," paparnya
Diakuinya, selama ini kredit dari BMF memang banyak dikucurkan ke ibu-ibuNamun Irawan menegaskan bahwa peluang kaum laji-laki untuk menerima kucuran kredit itu juga tetap terbuka
Sedangkan Ketua Umum Karang Taruna Indonesia, Taufan EN Rotorasiko yang juga hadir pada dialog itu mengajak BMF untuk bekerjasamaMenurutnya, Karang Taruna memiliki sumber daya yang cukup untuk membantu BMF meraih target satu juta nasabah dalam lima tahun
"Sumber daya kami bisa didayagunakan untuk menilai siapa saja yang layak menerima kucuran kreditBMF memang fokus ke ibu-ibu, tetapi kita bisa juga menilai pria yang sudah menikah untuk dilihat kelayakannya sebagai calon nasabah," pungkasnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sari Roti Bangun Dua Pabrik
Redaktur : Tim Redaksi