Baku Tembak di Markas CIA, Warga AS Tewas

Insiden Terbaru Serangan atas Kompleks Kedubes Amerika di Afghanistan

Selasa, 27 September 2011 – 09:29 WIB

KABUL - Insiden penembakan terjadi di markas CIA yang terletak di kompleks Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Kota Kabul, Afghanistan, Minggu malam waktu setempat (25/9)Pelaku berhasil menewaskan seorang warga AS dan melukai seorang yang lain sebelum akhirnya tewas diterjang timah panas petugas.

Suara tembakan terdengar kali pertama pukul 20.00 waktu setempat

BACA JUGA: Akhirnya, Boeing Kirim Dreamliner ke Jepang

Beberapa saksi mengatakan bahwa suara tembakan terdengar dari gedung bekas Ariana Hotel yang sejak 2001 beralih fungsi menjadi markas CIA
"Seorang pria asal Afghanistan yang menjadi pegawai di kompleks kedubes menembak mati seorang warga AS," terang jubir Kedubes AS dalam pernyataan resminya kemarin (26/9).

Begitu mendengar tembakan, petugas keamanan yang sedang berjaga langsung mendatangi sumber suara

BACA JUGA: Seusai Tur Everest, Buddha Air Tabrak Lereng Gunung

Sempat terjadi baku tembak di antara petugas dan pelaku
"Baku tembak di markas CIA itu berakhir setelah pelaku berhasil dilumpuhkan oleh petugas," kata Kepala Polisi Kabul Ayub Salangi

BACA JUGA: Australia Tahan Warganya Bepergian ke Indonesia

Hingga kemarin, polisi Afghanistan masih menginvestigasi insiden yang merenggut dua nyawa dan melukai satu orang tersebut.

Menurut Jubir Kedubes Gavin Sundwall, pihaknya belum mendapat laporan soal motivasi pelaku"Kami juga masih berusaha mencari tahu bagaimana cara pelaku menyelundupkan senapan di kompleks berpenjagaan ketat iniSebab, di kompleks ini, pegawai berkewarganegaraan Afghanistan dilarang membawa senjata," ungkapnyaAda dugaan, pelaku merupakan agen pasif Taliban.

Tetapi, Zabihullah Mujahid, salah seorang jubir Taliban di Afghanistan, mengaku tidak tahu soal insiden tersebut"Kami akan terus mengikuti perkembangan kasus ini," katanya tanpa membantah atau membenarkan keterlibatan kelompoknyaTaliban juga diyakini bertanggung jawab atas tewasnya mantan Presiden Afghanistan Burhanuddin Rabbani pekan lalu

Meskipun penyelidikan masih berlangsung, aktivitas di Kedubes AS di dekat bekas gedung Ariana Hotel berjalan normal kemarinKorban luka masih menjalani perawatan di rumah sakit militerTetapi, luka yang dia derita tidak terlalu parahSedangkan jenazah pria AS yang menjadi korban penembakan dipulangkan ke negara asalnya
 
Sejak militer AS menginvasi Afghanistan, bekas gedung Ariana Hotel itu menjadi pusat aktivitas intelijen Negeri Paman SamNamun, sampai saat ini, tidak pernah ada keterangan resmi yang menyebutkan bahwa bangunan yang berada di kompleks sama dengan kedubes AS dan istana presiden tersebut adalah markas CIABahkan, Sundwall pun enggan berkomentar

Insiden terbaru pasca serangan mematikan di Kedubes AS serta markas NATO di ibu kota Afghanistan tersebut memantik ketegangan baruBukan hanya di Afghanistan, tetapi juga di PakistanPasca serangan atas Kedubes AS di Kabul awal bulan ini, Washington menuding dinas rahasia Pakistan atau Inter-Services Intelligence (ISI) terlibat dalam aksi teror tersebutWashington juga yakin, serangan itu dilancarkan militan Haqqani

Kelompok militan yang didirikan Jalaluddin Haqqani dan bermarkas di perbatasan Afghanistan dan Pakistan itu diyakini punya kedekatan dengan ISITetapi, Pakistan membantah tudingan tersebutMereka juga membantah intelijen terlibat dalam serangan di Kedubes AS maupun di markas NATO

Kemarin, Pakistan menolak saran AS untuk melakukan razia atau operasi di perbatasan dan memburu kelompok Haqqani"Saya rasa, bukan itu yang akan kami lakukan," kata Perdana Menteri (PM) Pakistan Yousuf Raza GilaniMenurut dia, yang perlu dilakukan Pakistan adalah membenahi dan menyatukan visi serta misi militer(AFP/AP/RTR/BBC/hep/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Putin jadi Presiden Rusia Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler