jpnn.com, NGAWI - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus menggencarkan pengembangan usaha Balai Ternak Kelompok Unggas di Jawa Timur. Kali ini meluas ke Ngawi.
Peluncuran Balai Ternak yang menjadi bagian rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 BAZNAS pada 17 Januari ini diselenggarakan di Desa Jenggrik, Jumat (20/1).
BACA JUGA: BAZNAS Microfinance Desa Bantu Mustahik Mengembangkan Usaha
Target penerima manfaat program ini adalah masyarakat yang ingin beternak, fakir atau miskin, bertekad memperbaiki taraf hidup, dan secara fisik mampu bekerja keras serta record kemitraan sebelumnya.
"Dasar prioritas keluarga yang diintervensi modal adalah yang masuk kategori miskin dan fisabilillah," kata Saidah Sakwan, Pimpinan BAZNAS dalam keterangannya, Sabtu (21/1).
BACA JUGA: Baeti Soroti Program Bantuan Melibatkan Dana dari Baznas
Balai Ternak kelompok unggas BAZNAS merupakan respons atas kebutuhan percepatan mewujudkan kemandirian masyarakat miskin di pedesaan, dan potensi pengembangan usaha ayam pedaging yang potensial.
Sebelumnya, BAZNAS telah menjalankan program balai ternak kelompok unggas di wilayah Jawa Tengah. Pada akhir 2022, program ini dikembangkan di Madiun.
BACA JUGA: Bantuan Baznas Jadi Polemik, Ganjar: Saya Perintahkan untuk Ditarik
"Kami berharap progam ini dapat memberikan dampak ekonomi bagi para mustahik, sehingga peternak bisa mandiri dan berdaya," tutur Kolonel Caj. (Purn) Drs Nur Chamdani, Pimpinan BAZNAS Pembina Wilayah Provinsi Jawa Timur.
Selain dampak ekonomi, lanjut Nur Chamdani, program ini diharapkan juga dapat meningkatkan nilai sosial dan spiritual peternak mustahik.
BAZNAS juga akan terus memberikan pendampingan secara teknis dalam keberlangsungan pengembangan program tersebut.
Sementara ini, jumlah peternak yang sudah terseleksi tercatat sebanyak 15 orang yang berasal dari sejumlah desa, antara lain; Desa Enggrik, Sobontoro, Majasem, Ginuk, Margomulyo, Kuniran, Tulakan, Turi, Ploso dan Desa Katikan. Nantinya jumlah peternak yang dikembangkan sebanyak 30 orang.
Balai Ternak Kelompok Unggas menerapkan pola kemitraan usaha peternakan ayam ras pedaging yang dilakukan dengan pola inti plasma.
Dalam kemitraan ini peternak bertindak sebagai plasma dan perusahaan bertindak sebagai inti. Perusahaan menyediakan sarana produksi ternak, seperti pengadaan ternak ayam umur satu hari (day old chick atau DOC), pakan, obat-obatan, bimbingan teknis dan memasarkan hasil.
Sementara itu, plasma menyediakan kandang dan peralatannya serta biaya operasional yang meliputi listrik, air, pemanas dan tenaga kerja. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh