Baliho Dirusak, Masyarakat Bakal Kian Simpati kepada Mbak Puan

Selasa, 27 Juli 2021 – 10:14 WIB
Salah satu baliho Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani yang menjadi sasaran vandalisme. ANTARA/HO-PDIP Jatim

jpnn.com, SURABAYA - Pengamat politik asal Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menyarankan PDI Perjuangan menyikapi dengan bijak perusakan sejumlah baliho bergambar Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Surabaya.

Menurutnya, sikap bijak membuka peluang makin banyak masyarakat yang akan bersimpati dengan Ketua DPR RI itu.

BACA JUGA: 8 Baliho Bergambar Puan Maharani Dirusak, PDIP Tempuh Jalur Hukum

"Aksi vandalisme itu sebaiknya direspons dengan tenang. Sebab, dengan kejadian ini masyarakat kian simpati kepada Mbak Puan," ujar Surokim ketika dihubungi dari Surabaya, Selasa (27/7).

Peneliti senior dari Surabaya Survey Center (SSC) itu juga menyebut penting bagi para simpatisan Puan menanggapi perusakan baliho dengan tak emosional reaktif.

BACA JUGA: Angka Hunian di RSDC Wisma Atlet Pernah Tinggal 20 Persen, Kapuskes TNI Tak Mau Kurangi Nakes

"Anggap saja itu ujian. Makin sering diganggu biasanya banyak simpati. Pemilih Indonesia itu 'melow', atau kian dizalimi makin dapat simpati," ucapnya.

Vandalisme terhadap baliho Puan Maharani terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur, seperti di Blitar dan Surabaya.

BACA JUGA: PPKM Level 4 Diperpanjang, Pekerja di Sektor Informal Paling Terdampak

Tak hanya dirusak, sebagian baliho berukuran besar yang isinya mengajak masyarakat patuh protokol kesehatan juga dicoret, bahkan ditulis kata-kata yang dinilai tidak pantas.

Sementara itu, Direktur Indo Publika Asip Irama menduga vandalisme sengaja dilakukan untuk menjatuhkan marwah Puan Maharani.

"Bagaimana pun, kehadiran Mbak Puan dengan PDI Perjuangan yang cukup solid adalah ancaman tersendiri bagi kandidat presiden 2024 lain," katanya.

Menurut dia, posisi Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI memberikan nilai tawar cukup tinggi sehingga banyak pihak merasa tidak nyaman.

Dia menilai merupakan hal wajar jika aksi vandalisme dikaitkan dengan kepentingan Pemilihan Presiden 2024.

Apalagi, Puan Maharani makin santer disebut-sebut berpeluang besar maju baik sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.

Kendati demikian, Asip menyarankan agar aksi vandalisme itu tidak ditanggapi berlebihan, apalagi kejadian tersebut sudah ditangani aparat kepolisian.

"Kampanye hitam tidak perlu dihadapi berlebihan, karena hanya akan merugikan serta menurunkan elektabilitas Mbak Puan."

"Tulisan pada baliho itu masih ujian angin, belum badai. Mbak Puan dan tim harus lebih bijak meresponnya," pungkas Asip.(Antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler