BACA JUGA: Pakistan Bekuk Lima Informan CIA Pembocor Osama
Selasa lalu (14/6), seorang bocah berusia dua tahun tewas karena terinfeksi bakteri mematikan yang berasal dari kecambah tersebutBACA JUGA: Tangkal Radiasi pada Anak, Jepang Bagikan Dosimeter
coli.Korban jiwa termuda itu dilaporkan berjenis kelamin laki-laki
BACA JUGA: Tiongkok Takkan Kendurkan Kekuatan Militer
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, dia sempat menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit Kota Hanover"Dia meninggal setelah pembuluh darahnya pecah dan mengalami gagal ginjal," kata jubir rumah sakit kemarin (15/6).Sebenarnya, kakak laki-laki dan ayah bocah tersebut juga terinfeksi EcoliKeduanya pun sempat dirawat di rumah sakit karena menunjukkan gejala yang sama dengan para korban lainYakni, mengalami gangguan pencernaan atau diare, dehidrasi, dan gangguan fungsi ginjalTetapi, kondisi keduanya membaik meski masih harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Pemerintah negara bagian Lower Saxony membenarkan kematian bocah laki-laki berusia dua tahun tersebutDia menjadi korban tewas ke-37Bakteri itu juga menginfeksi sekitar 3.235 orang sejak merebak bulan laluDari jumlah tersebut, 782 di antaranya mengalami infeksi serius.
Badan pusat pengendalian penyakit nasional Jerman, Robert Koch Institute, menegaskan bahwa jumlah korban yang terinfeksi cenderung berkurangSebab, sebagian besar lolos dari maut dan dinyatakan sembuhMeski begitu, warga Jerman tidak sepenuhnya percaya pada keterangan pemerintahPemerintahan Kanselir Angela Merkel dinilai lamban dalam mencari penyebab wabah.
Berdasar survei terbaru yang dilakukan lembaga Jerman, Forsa, rakyat kecewa dengan kinerja pemerintahan Merkel dalam mengatasi wabah EcoliSebanyak 58 persen dari total 1.003 responden menilai Berlin payahHanya sekitar 31 persen yang puas dengan kinerja pemerintah dalam mengatasi wabah Ecoli(RTR/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perang Sengit di Garis Depan, Kadhafi Asyik Main Catur
Redaktur : Tim Redaksi