Perhatian seluruh dunia tertuju pada Pakistan setelah operasi khusus US Navy Seal Team Six (ST6) di Kota Abbottabad, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, menewaskan Osama
BACA JUGA: Tangkal Radiasi pada Anak, Jepang Bagikan Dosimeter
Merasa dilancangi, sebulan terakhir pemerintahan Presiden Asif Ali Zardari gencar melakukan investigasi.Menurut The New York Times, seorang di antara yang ditangkap adalah perwira Angkatan Darat (AD) Pakistan berpangkat mayor
BACA JUGA: Tiongkok Takkan Kendurkan Kekuatan Militer
Seorang diplomat Barat di Pakistan yang menolak disebutkan namanya membenarkan tentang penangkapan lima orang informan CIA tersebut.Tetapi, militer Pakistan justru langsung menyanggah kabar keterlibatan seorang perwiranya
BACA JUGA: Perang Sengit di Garis Depan, Kadhafi Asyik Main Catur
"Berita itu sama sekali tidak benar dan juga tidak berdasar," bantah Mayjen Athar Abbas, juru bicara (jubir) militer Pakistan.Seorang pejabat tinggi intelijen Pakistan justru tidak mau menjawab saat dikonfirmasi Agence France-Presse perihal penangkapan lima orang (termasuk perwira militer) ituSeorang petinggi militer Pakistan yang tak mau disebutkan namanya juga tidak membantah atau membenarkan kabar tersebut.
Selain seorang petinggi militer berpangkat mayor, ISS juga menangkap warga sipil yang menyewakan rumahnya kepada CIADari rumah itu, CIA melakukan pengintaian atas Osama"Pemilik rumah dan sejumlah orang lainnya sudah kami amankan," kata seorang pejabat Pakistan yang tidak mau membeber identitasnya kepada wartawan.
Kondisi lima informan CIA tersebut masih belum jelasDalam kunjungannya ke Islamabad pekan lalu, Direktur CIA Leon Panetta sempat membahas nasib para informan yang berjasa dalam operasi rahasia ituTapi, belum tercapai kesepakatanMeski di mata AS berjasa, para informan itu belum tentu mendapat apresiasi yang sama dari pemerintah Pakistan.
Apalagi, Zardari menyatakan sangat kecewa kepada AS karena tidak koordinasi dengan pemerintah Pakistan terkait operasi rahasia tersebutMenurut pemimpin 58 tahun yang juga suami mantan PM (mendiang) Benazir Bhutto itu, Insiden Abbottabad merupakan salah satu bentuk pelecehan AS terhadap militer PakistanSejak insiden tersebut, hubungan kedua negara merenggangKerja sama intelijen AS dan Pakistan pun tidak selancar dulu lagi.
Dalam brifing tertutup pekan lalu, Komite Intelijen Senat AS memerintahkan Wakil Direktur CIA Michael Morell menyebutkan kualitas kerja sama antiteror di antara kedua negara dalam angka"Tiga," jawab Morell ketika menyebut nilai dalam skala 1-10.
Terkait analisis tersebut, berita soal penangkapan lima informan CIA itu pun diterjemahkan banyak pihak sebagai babak baru memburuknya hubungan AS-PakistanNamun, AS tidak ingin kehilangan Pakistan sebagai mitra antiteror yang utamaMereka buru-buru menepis anggapan tersebut.
"Itu hanya jawaban spontan terkait peristiwa 2 Mei laluSama sekali tak ada kaitan dengan kerja sama dua negara selama ini," kata Marie Harf, jubir CIAWashington juga menegaskan bahwa hubungan dua negara telah berangsur normal pasca kematian Osama(AP/AFP/RTR/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PM Erdogan Bisa Kembali Melenggang
Redaktur : Tim Redaksi