Balita Tewas Tertabrak Mobil Kakek

Rabu, 29 Januari 2014 – 11:31 WIB

jpnn.com - SIDOARJO - Sutrisno, warga Perum Bluru Indah, Kecamatan Sidoarjo, berkali-kali tidak sadarkan diri karena shock berat kemarin petang (28/1). Itu wajar karena pria 52 tahun tersebut tanpa sengaja menabrak cucu kesayangannya, Azzaky Ibrahim Cahya Mutazam, 1,5, hingga tewas.

Musibah itu benar-benar membuat seluruh keluarga di rumah tersebut shock. Sampai-sampai aparat kepolisian memutuskan untuk tidak melanjutkan kasus itu. Sebab, insiden tersebut murni ketidaksengajaan.

BACA JUGA: Harga Cabai Melonjak hingga 40 Persen

Berdasar informasi yang dihimpun, peristiwa memilukan itu terjadi sekitar pukul 10.00. Seperti hari-hari biasanya, Sutrisno menemani Baim (panggilan akrab Azzaky, Red) untuk bermain-main. Awalnya, keduanya bermain di ruang depan rumah di blok Q tersebut.

Selang beberapa saat kemudian, Sutrisno berniat mengeluarkan mobil Toyota Fortuner miliknya dari garasi ke luar pagar rumah. Rencananya, garasi itu hendak dipakai untuk tempat bermain Baim.

BACA JUGA: Sawah Sentra Ketahanan Pangan Juga Kebanjiran

Setelah mengambil kunci mobil, Sutrisno lantas meninggalkan Baim sendirian di ruang depan. Namun, rupanya sang kakek tidak menyadari bahwa cucunya mengikuti dari belakang. Bahkan, Sutrisno juga tidak mengetahui Baim berdiri di belakang sisi kiri mobil.

Setelah menstarter mobilnya yang saat itu menghadap rumah, Sutrisno langsung memundurkan mobil bernopol W 1234 NH tersebut. Tak ayal, terjadilah kecelakaan itu.

BACA JUGA: 180 KM Jalan di Pantura Rusak

Awalnya, Baim tertabrak bagian belakang mobil dan terjatuh ke belakang. Namun, Sutrisno yang masih belum sadar terus memundurkan mobil tersebut. Akibatnya, roda belakang mobil itu melindas tubuh balita mungil tersebut.

Barulah Sutrisno sadar bahwa dirinya baru saja menabrak sesuatu. Dia pun keluar dan shock ketika mendapati cucunya dalam kondisi mengenaskan.

Seketika itu, Sutrisno bersama ibunda Baim yang bernama Risa, 23, melarikan cucu kesayangannya ke RSUD Sidoarjo. Namun, di tengah perjalanan, nyawa Baim tidak tertolong. Akhirnya, diputuskan Baim dibawa pulang untuk segera disemayamkan. Setiba di rumah, Sutrisno tidak sadarkan diri.

Akhirnya, keluarga memutuskan memakamkan Baim hari itu juga. Nuansa duka dan kehilangan benar-benar terasa di rumah tersebut. Rizki, 25, ayah Baim, juga sangat shock. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya. Termasuk saat pemakaman Baim di TPU (tempat pemakaman umum) di kelurahan tersebut.

Bahkan, tidak sedikit tetangga yang meneteskan air mata akibat kejadian memilukan itu. "Kami sangat maklum. Baim adalah cucu kesayangan Pak Sutrisno. Bahkan, tiap sore dia selalu mengajak cucunya untuk salat Magrib bersama. Setiap hari mereka juga selalu bersama-sama," kata Haryono, salah seorang penjaga di kawasan perumahan itu.

Bahkan, aparat Polsekta Sidoarjo yang mendatangi lokasi sangat memaklumi insiden tersebut. Setelah pemakaman, perwakilan keluarga berdiskusi dengan petugas. "Kami sudah berdiskusi dengan keluarga. Dan kami ikut merasakan duka yang mendalam. Ini adalah sebuah musibah," kata Kapolsekta Sidoarjo Kompol Kurniawan Wulandono yang juga ikut mengantarkan jenazah Baim.

Dia menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, keluarga sepakat bahwa kasus tersebut murni ketidaksengajaan. "Karena itu, kami sepakat untuk menghormati keputusan pihak keluarga. Namun, prosedur pemberkasan tetap akan kami lakukan," kata Kurniawan. (ris/c6/end)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berharap Passing Grade Honorer K2 Diturunkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler