Bambang..Bambang Bulan Puasa Bukannya Tobat Malah Jualan Sabu - Sabu

Minggu, 12 Mei 2019 – 20:15 WIB
Pelaku diborgol. Ilustrasi Foto: JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Bulan Ramadan seharusnya diisi dengan kegiatan yang positif. Namun, Andi dan Bambang malah bertransaksi narkoba.

Dua warga Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, itu diringkus Tim Antibandit (TAB) Polsek Karang Pilang setelah mendapatkan sabu-sabu (SS) dengan cara ranjau.

BACA JUGA: Orang Lain Sedang Ngabuburit, Suryadi Malah Sibuk Jualan Sabu - Sabu

BACA JUGA : Begini Modus 200 Kg Sabu di Bekasi Bisa Lolos ke Indonesia

Mereka diringkus pada Kamis (9/5) pukul 20.45. Saat itu mereka diketahui telah melakukan transaksi barang haram tersebut di Wiyung.

BACA JUGA: Kena Deh, Pasangan Kumpul Kebo Tepergok Jualan Sabu - Sabu

Setelah mendapatkan laporan, petugas mulai mengintai keduanya. Mereka pun dicegat saat melintas di Jalan Mastrip.

BACA JUGA : Orang Lain Sedang Ngabuburit, Suryadi Malah Sibuk Jualan Sabu - Sabu

BACA JUGA: Ibnu Tepergok Polisi Sedang Bawa Sabu - Sabu

Polisi menemukan satu plastik kecil berisi serbuk putih di jaket yang dikenakan Andi. Setelah dicek lebih teliti, barang tersebut merupakan SS seberat 44,55 gram.

"Baru saja ambil barang langsung ditangkap," ujar Andi saat berada di Mapolsek Karang Pilang.

BACA JUGA : Polres Jakarta Barat Amankan 28 Kg Sabu Kiriman dari Amerika Serikat

Dia mengaku mendapatkan barang itu dari mantan rekan kerjanya saat masih menjadi sopir.

Meski tidak lagi bekerja sebagai sopir, keduanya masih aktif berkomunikasi melalui media sosial dan bertransaksi barang haram.

"Temannya yang bernama Tuwek tersebut kini sedang dicari," tutur Kapolsek Karang Pilang Kompol Widjanarko.

Mereka mendapatkan barang itu setelah mentransfer sejumlah uang kepada Tuwek. SS seberat 44,55 gram tersebut dihargai Rp 2,6 juta.

Kemudian, oleh keduanya, barang itu dijadikan paket hemat dengan harga Rp 200 ribu per paket.

Sebelum bertransaksi SS, mereka ternyata pernah berurusan dengan jenis bahan terlarang lainnya. Andi dan Bambang mengaku pernah mengedarkan pil dobel L sebanyak 4.000 butir.

Karena pengedaran pil dobel L itu dirasa kurang menguntungkan, mereka beralih melakukan jual beli SS. "Selain dijual, SS tersebut mereka pakai sendiri," ungkapnya. (din/c20/ady/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Ramadan Malah Pesta Sabu - Sabu


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler