jpnn.com, JAKARTA - Bambang Soesatyo mengungkap alasannya mendorong Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar dilaksanakan sebelum Presiden Joko Widodo alias Jokowi dilantik, bukan bulan Desember seperti keinginan pribadi Ketua Umumnya Airlangga Hartarto.
Alasan pertama menurut Bambang, untuk menyusun pucuk-pucuk kepemimpinan partai di daerah. Kedua, menghadapi Pilkada serentak 2020 yang membutuhkan pembicaraan koalisi lintas partai di 270 provinsi, kabupaten dan kota.
BACA JUGA: Bamsoet: Airlangga dan Pendukungnya Menghendaki Munas Tetap Desember
"Yang pilkada langsung bisa dibicarakan dari sekarang, dan tidak mentah lagi. Kalau menunda-menunda dikhawatirkan mengubah semuanya, atau deal dua kali mungkin saja terjadi," ucap politikus yang beken disapa dengan panggilan Bamsoet itu di Istana Negara, Jakarta, Selasa (13/8).
Bamsoet menginginkan sebelum Presiden Jokowi dilantik bulan Oktober, Munas Golkar sudah selesai dan ada kepengurusan baru.
BACA JUGA: Bamsoet Minta Jokowi Menjadi Saksi
"Yang ideal (memang begitu), jadi presiden tidak perlu deal dua kali, dan koalisi partai juga tidak deal dua kali untuk menyusun pilkada ke depan. Tetapi ini bukan keputusan saya ya," tegas ketua DPR RI itu.
Untuk itulah dia mendukung gerakan kaum muda di partai berlambang beringin rindang yang menginginkan segera dilaksanakan rapat pleno, tetapkan rapimnas dan penentuan waktu munas.
BACA JUGA: Kemunduran Demokrasi jika Usulan Bamsoet Diterapkan
"Segera pleno karena kami perlu untuk menentukan arah partai ke depan seperti apa, dan menetapkan jadwal rapimnas dan di rapimnas itu ditentukan untuk jadwal munas," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tepis Anggapan Bamsoet, Airlangga Tegaskan Munas Golkar Selalu Bulan Desember
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam