jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memimpin Indonesia.
Termasuk memberikan perhatian lebih kepada seluruh desa yang ada di Indonesia.
BACA JUGA: Bamsoet Sebut Ide Pemisahan Direktorat Jenderal Pajak dengan Kemenkeu Bukan Hal Baru
""Memang sampai hari ini tidak ada yang bisa mengalahkan kepemimpinan Presiden Jokowi. Tanpa beliau barang kali perhatian negara pemerintah ke desa amatlah minim," kata pria yang akrab disapa Bamsoet saat menghadiri Peringatan 9 Tahun Undang-Undang Desa di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/3!).
Dia berharap ke depan perhatian pemerintah akan lebih besar lagi kepada desa-desa.
BACA JUGA: Bamsoet Dukung Kerja Sama BAMS dan PBA, Majukan UMKM Indonesia
Turut hadir antara lain Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Pol. Boy Rafli Amar, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat APDESI Surta Wijaya, Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional PPDI Widhi Hartono, dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat ABPEDNAS Indra Utama.
Ketua DPR RI ke-20 itu mendukung 10 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dialokasikan untuk dana desa.
BACA JUGA: Bedah Buku PPHN Tanpa Amandemen, Bamsoet Ungkap Alasan Negara Butuh Peta Jalan Model GBHN
Permintaan kenaikan dana desa sebesar 10 persen dari APBN diajukan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI).
"Saya mendukung langkah para perangkat desa yang mendorong pemerintah untuk 10 persen APBN diberikan kepada desa," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila itu meyakini apabila dana desanya besar dan bisa dimanfaatkan, maka desa akan berkembang.
Sehingga, masyarakatnya tidak perlu ke kota dan membuka lapangan kerja bagi masyarakatnya.
"Saya yakin jika permintaan para perangkat desa agar dana desa dinaikan menjadi 10 persen dari APBN, Majelis Permusyawaratan Desa akan mampu mengawasi dana yang diperoleh desa," papar Bamsoet.
Diketahui, ribuan kepala desa, perangkat desa, dan Badan Pengawas Desa (BPD) berkumpul di GBK guna mendesak 10 persen APBN dialokasikan untuk dana desa.
Menurut Bamsoet, masa depan Indonesia berada di desa.
Apabila desa tidak makmur, maka masyarakat akan lari ke kota guna mencari pekerjaan. Pada akhirnya mereka menjadi beban di kota.
Karena itu, kata Bamsoet, apabila di desa telah tersedia lapangan kerja, maka terdapat perputaran ekonomi.
Masyarakat desa, bahkan yang telah merantau di kota pun akan kembali ke asal mereka.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia dan Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat ini menuturkan, kekayaan alam Indonesia seperti, nikel, batu bara, emas, timah hingga gas berada di desa.
Namun, hingga kini masih banyak masyarakat di desa yang masih hidup di garis kemiskinan.
"Nikel kita nomor 1 di dunia ada di mana? Batu Bara kita nomor 2 di dunia ada dimana? Timah kita nomor 3 di dunia ada di mana? Ada di desa. Emas kita nomor 6 di dunia? Ada di desa. Gas nomor 16 di dunia ada di desa. Semua ada di desa," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum SOKSI ini menambahkan, dalam APBN 2023, Presiden Joko Widodo telah mengalokasikan dana desa mencapai Rp 70 triliun untuk 74.954 desa di 434 kabupaten/kota.
Setiap desa bisa mendapatkan dana desa lebih dari Rp 1 miliar. Pemanfaatannya harus dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarat desa
"Presiden Jokowi sudah mengambil langkah besar mengalokasikan dana desa untuk membangun desa," pungkas Bamsoet. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buka Jacmu 2023, Bamsoet: Jakarta Menyimpan Sejarah Otomotif
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian