Bamsoet Dukung Panglima TNI Tingkatkan Status Siaga Tempur di Papua

Rabu, 19 April 2023 – 07:25 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com - JAKARTA -  Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meningkatkan status operasi militer dari pendekatan halus menjadi siaga tempur di beberapa daerah di Papua.

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet pun memberikan dukungan terhadap Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meningkatkan status operasi militer tersebut. 

BACA JUGA: Prajurit TNI AD Gugur Diserang KKB, Jenderal Dudung: Bukti Kebiadaban Separatis Teroris

Dia bahkan meminta Panglima dan seluruh jajaran TNI  bersikap tegas dan tidak ragu-ragu mengambil tindakan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata.

Sebab, KKB telah melakukan berbagai tindakan anarki yang mengancam dan mengakibatkan korban jiwa di kalangan masyarakat dan aparat yang bertugas di Papua.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: KKB Menyerang Prajurit, Panglima Keluarkan Perintah Tegas, Waduh!

Bambang mengatakan itu menyusul terjadinya serangan dari KKB di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4).

Serangan terjadi ketika pasukan TNI menyisir daerah tersebut untuk mencari Pilot Susi Air Phillip Merthens yang disandera KKB sejak Februari 2023.

BACA JUGA: Peneliti UGM: KKB Makin Nekat Sejak Pemerintah Gencar Membangun Papua

Diketahui, insiden tersebut mengakibatkan satu prajurit TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin gugur.
Selain itu, tiga prajurit terkena luka tembak dan satu prajurit luka akibat terjatuh.

Atas dasar itu, Bambang mendorong pemerintah serta TNI dan Polri untuk memastikan keamanan dan keselamatan para prajurit yang bertugas dalam operasi pencarian pilot Susi Air tersebut.

"Serta memberikan perlindungan kuat yang maksimal dari potensi kelanjutan gangguan dan ancaman dari aksi anarkis KKB," kata Bambang dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa (18/4).

Bambang juga meminta penambahan jumlah personel untuk memperkuat dan meningkatkan pengamanan di wilayah Papua.

Dia pun mengatakan pemerintah bersama aparat gabungan TNI dan Polri perlu dapat mengidentifikasi dan memetakan pola serangan KKB.

"Sehingga dapat ditentukan strategi yang tepat agar TNI dan Polri bisa memberikan perlindungan kepada warga sipil setempat dalam menangani dan memerangi aksi kekerasan yang dilakukan KKB," kata dia.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meningkatkan operasi militer yang mulanya menggunakan pendekatan halus (soft approach) menjadi operasi siaga tempur di beberapa daerah di Papua yang dianggap rawan aksi teror KKB.

"Di daerah-daerah tertentu, kami ubah menjadi operasi siaga tempur. Di Natuna itu ada operasi siaga tempur laut, di sini ada operasi siaga tempur darat. Artinya, ditingkatkan, dari yang tadinya soft approach, dengan menghadapi serangan seperti yang terjadi pada 15 April lalu, tentunya kami tingkatkan menjadi siaga tempur," kata Yudo saat jumpa pers di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika, Papua, Selasa. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler