Bamsoet: Humas Kementerian dan Lembaga Tidak Boleh Kalah dengan Buzzer

Kamis, 04 Agustus 2022 – 20:51 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjadi narasumber dalam Forum Tematik Bakohumas MPR RI bertema Sidang Tahunan MPR sebagai Konvensi Ketatanegaraan di Ruang Delegasi Lantai II, Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/8). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berharap pada Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) untuk menjalankan peran dan fungsi sebagai humas kementerian dan lembaga. 

Tugas dan fungsi humas kementerian dan lembaga adalah menyampaikan fakta kepada publik atas keberhasilan-keberhasilan pembangunan, di kementerian dan lembaga masing-masing.

BACA JUGA: Bamsoet Mengapresiasi Buku Karya Guru Besar IPB Ini

“Yang kami sama-sama rasakan dan saksikan, peran dan fungsi humas kementerian dan lembaga kadang kalah dengan para buzzer. Faktanya, humas kementerian dan lembaga kalah dengan serangan udara dan darat oleh pihak yang tidak ingin melihat pemerintahan ini sukses,” kata Bamsoet.

Hal ini dikatakannya ketika menyampaikan keynote speech dalam Forum Tematik Bakohumas MPR RI bertema Sidang Tahunan MPR Sebagai Konvensi Ketatanegaraan di Ruang Delegasi Lantai II, Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/8).

BACA JUGA: Bamsoet Ajak Masyarakat Bersinergi Buat Peta Pembangunan Indonesia

Bamsoet mengungkapkan pihak yang tidak ingin melihat pemerintahan ini sukses hanya menyampaikan atau menyajikan berita-berita bahwa rakyat sampai hari ini terus mengalami kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan. 

“Itu yang selalu digaungkan mereka. Sementara itu, para menteri dan pimpinan lembaga bekerja mati-matian untuk mewujudkan harapan Indonesia sejahtera,” ujarnya.

BACA JUGA: Bamsoet Sebut Kalimantan Selatan Bisa Go Global

Menurut Bamsoet, humas kementerian dan lembaga kalah dengan para buzzer karena terbiasa dalam birokrasi. 

“Humas kementerian dan lembaga kadang kurang adaptif, responsif, terhadap perkembangan zaman dan teknologi. Mereka (buzzer) sudah memakai berbagai platform, media sosial, sedangkan humas kementerian masih terjebak pada rilis dan berita konvensional,” ucapnya..

Untuk menghadapi buzzer, lanjut Bamsoet, humas kementerian dan lembaga harus bisa membangun narasi yang baik, tidak hanya menyampaikan berita atau hanya menyampaikan peristiwa. 

“Menyampaikan narasi-narasi yang bisa memengaruhi bawah sadar orang-orang yang membacanya. Itulah fungsi dari para humas lembaga dan kementerian dalam bidang kehumasan,” ujarnya.

Bakohumas berperan menjalin koordinasi dengan humas kementerian dan lembaga agar bisa bersatu dan berjuang membangun narasi yang baik. 

“Bakohumas bekerja bukan untuk kepentingan sendiri tetapi kepentingan bersama. Itulah gunanya koordinasi, kolaborasi. Platform sudah banyak, mulai Facebook, Instagram, Tiktok, YouTube, Twitter, tetapi perlu juga dibentuk antarindividu,” katanya.

Bamsoet menambahkan, dengan anggaran yang cukup besar, humas kementerian dan lembaga tidak boleh kalah dengan para buzzer yang bekerja secara serabutan. 

“Masa kalah sama buzzer. Humas kementerian dan lembaga punya anggaran besar. Buzzer kerja serabut meski ada beberapa yang dibayar. Humas bisa memakai jasa-jasa mereka (buzzer) untuk meluruskan atau membenarkan satu informasi yang menyesatkan,” katanya.

“Yang penting, humas kementerian dan lembaga tidak boleh kalah dengan buzzer yang merugikan negara Indonesia yang mengancam nilai Pancasila,’’ tuturnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler