Bamsoet Sebut Kalimantan Selatan Bisa Go Global

Selasa, 02 Agustus 2022 – 22:22 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan pada saatnya nanti, Kalimantan Selatan bisa go global, serta semakin dikenal secara luas. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan pandemi Covid-19 menjadi ujian bagi pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia.

Meski begitu, dia pun mengingatkan semua pihak harus berpikir positif dan bersikap optimistis.

BACA JUGA: Akumandiri Apresiasi Komitmen Erick Thohir Bawa UMKM Go Global

Sebab, ujian yang dihadapi saat ini akan membuat menjadi lebih tangguh dalam menyongsong kesuksesan di masa depan.

Merujuk pada data BPS yang dirilis bulan Mei 2022, sekitar 11,53 juta penduduk usia kerja terdampak pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Dorong UMKM Go Global, Pertamina Bawa Mitra Binaannya ke Turki

Dari angka tersebut, 0,96 juta di antaranya menjadi pengangguran, 0,58 juta sementara tidak berkerja, 9,44 juta mengalami pengurangan jam kerja, dan 0,55 juta sisanya bukan angkatan kerja.

"Meskipun, tanpa mengurangi kewaspadaan terhadap potensi ancaman Covid-19. Mengingat masih adanya berbagai varian kasus baru yang ditemukan," ujar Bamsoet saat menjadi pembicara utama dalam talkshow 'Kalimantan Selatan Go Global' secara daring dari Jakarta, Selasa (2/8).

BACA JUGA: BRI Lancarkan Misi UMKM Go Global lewat Pasar Senggol Turki

Ketua DPR RI ke-20 itu menjelaskan saat ini kondisi politik ekonomi global juga masih diwarnai oleh dinamika serta ketidakpastian.

Salah satunya dipicu oleh konflik Rusia dengan Ukraina.

Ketidakpastian global, kata Bamsoet, diperkirakan masih terus berlangsung hingga tahun depan, sehingga bisa berpengaruh pada perekonomian domestik.

"Penggalian potensi baru dari daerah, baik sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun perekonomian kreatif, akan membuka peluang membangkitkan lagi perekonomian Indonesia," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menilai, Kalimantan Selatan dikenal sebagai daerah yang kaya sumber daya alam batu bara dan perkebunan sawit.

Namun, tidak boleh dilupakan masih ada beragam potensi lain yang bisa digali dan dikembangkan.

Semisal potensi wisata, potensi ekonomi kreatif, potensi perkebunan dan pertanian, dan lain-lain.

"Ini sangat mungkin menjadi penggerak ekonomi yang baru bagi Kalimantan Selatan. Hingga pada saatnya nanti, Kalimantan Selatan bisa go global, serta semakin dikenal secara luas oleh komunitas internasional," urai Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum SOKSI itu menambahkan, Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR 16 Agustus 2021 menyampaikan program pemulihan ekonomi nasional tetap menjadi prioritas utama, bersamaan dengan reformasi di berbagai bidang.

Pemerintah menganggarkan khusus untuk sektor kementerian/lembaga pemerintah sebesar Rp 136,7 triliun.

Utamanya untuk peningkatan pariwisata, ketahanan pangan, perikanan, kawasan industri, pengembangan teknologi informasi, dan komunikasi, pinjaman daerah serta antisipasi pemulihan ekonomi.

Anggaran bantuan UMKM dialokasikan sekitar Rp 48,8 triliun, melalui subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat, pembiayaan UMKM, penjaminan, dan penempatan dana perbankan.

Di samping itu, bantuan untuk pembiayaan korporasi dialokasikan sekitar Rp 14,9 triliun, dan untuk pos insentif usaha dengan dana sekitar Rp 20,4 triliun, berupa pajak ditanggung pemerintah, pembebasan PPh, dan pengembalian pendahuluan PPN.

"Dukungan dari wakil rakyat dan upaya dari pemerintah dalam program pemulihan ekonomi tersebut, akan lebih optimal bila ditopang dengan partisipasi dari segenap elemen masyarakat dan stakeholder lainnya," pungkas Bamsoet. (jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kematian Covid-19 Meningkat, Pimpinan MPR: Kelompok Rentan Harus dapat Perlindungan


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler