jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo menilai upaya pemberantasan narkoba secara masif oleh BNN, Polri, Ditjen Bea Cukai, dan TNI membuktikan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) berhasil menjaga masa depan bangsa.
Politikus Partai Golkar yang beken dengan panggilan Bamsoet ini berpendapat pemerintahan Jokowi-JK tidak hanya melakukan tindakan hukum terhadap pedagang dan korban, namun juga pencegahan sejak di pintu masuk wilayah Indonesia.
BACA JUGA: Kehadiran Trump di Yerusalem Bisa Menimbulkan Pro dan Kontra
“Jihad memerangi Narkoba sudah dilakukan dari hulu sampai hilir. Aparat di wilayah perbatasan maupun intelijen kita semakin kuat. Memang masih belum sempurna, namun terus akan kita tingkatkan,” kata Bamsoet saat menyaksikan pemusnahan barang bukti 2,6 ton narkoba jenis sabu-sabu bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di silang Monas, Jakarta, Jumat (4/5).
Bamsoet memastikan DPR akan mendukung penguatan perlindungan terhadap generasi bangsa dari bahaya zat terlarang melalui revisi UU Narkotika. Mantan ketua Komisi III DPR ini menjelaskan, revisi UU Narkotika sangat diperlukan guna memberikan kepastian hukum lebih lanjut. Beberapa di antaranya menyangkut pelaksanaan eksekusi hukuman mati agar ada efek jera. DPR sudah mendorong pemerintah agar revisi UU Narkotika bisa segera dibahas.
BACA JUGA: Soal Cuti Lebaran, Ketua DPR: Makin Lama Makin Baik
Menurutnya, perlu menyesuaikan dengan perkembangan zaman di mana peredaran, perdagangan maupun penyelundupan narkoba sudah semakin canggih. Bandar dan sindikatnya juga antarnegara. “Saya pengin revisi UU Narkotika bisa menjawab berbagai tantangan tersebut,” kata Bamsoet.
Dia meminta semua pihak agar tidak memberikan ruang bagi peredaran narkoba di Indonesia. Kendati aparat berwenang sudah melakukan berbagai upaya penegakan hukum terhadap para bandar, pengedar serta pengguna, namun penyelundupan dan peredaran narkoba hingga kini masih tinggi di Indonesia.
BACA JUGA: Bamsoet Dorong Pelaku Bisnis Digital Terbuka soal Asal Dana
“Saya sudah berkali-kali menyerukan jihad melawan narkoba. Ini butuh dukungan semua pihak, bukan hanya dari aparat hukum saja melainkan yang paling utama dari masyarakat sekitar,” katanya.
Dia mengimbau jangan ragu melaporkan kepada aparat hukum jika menemukan pihak-pihak yang dicurigai terlibat dalam lingkaran narkoba. Terkait 2,6 ton sabu yang dimusnahkan,
Bamsoet mengapresiasi sinergitas berbagai instansi hingga berhasil mengamankan enam tersangka. Aparat keamanan Indonesia dipandangnya juga telah bekerja sama dengan baik bersama pihak internasional seperti Australian Federal Police (AFP) dalam upaya mencegah penyelundupan narkoba ke Indonesia.
“Kita harus mengapresiasi kerja keras BNN, TNI AL, Bareskrim Polri, Imigrasi, maupun aparat lainnya yang saling bahu membahu untuk menggagalkan penyelundupan narkoba ke negara kita. Dari proses pengintaian dan pengejaran tak kenal lelah, akhirnya 2,6 ton Narkoba bisa diamankan," tukas Bamsoet.
Anggota Komisi III Ahmad Sahroni berpendapat sinergitas antara penegak hukum dan instansi lainnya semakin terlihat baik dalam upaya pemberantasan narkoba. Dia menekankan pemberantasan narkoba juga harus didukung dengan penindakan hingga beking yang melindungi peredaran zat terlarang tersebut.
Sahroni berpesan sosialisasi secara massif akan bahaya narkoba juga harus lebih digalakkan, khususnya di kalangan pelajar sebagai generasi penerus bangsa.
Ia mengapresiasi deklarasi anti narkoba yang ditandatangani oleh ratusan pelajar se-Jakarta Barat di Wali Kota Jakarta Barat kemarin.
“Salah satu sasaran pengedar narkoba adalah para pelajar. Sebagai generasi penerus bangsa, mereka harus diberikan pemahaman bahaya narkoba sehingga tak tergoda untuk mengonsumsinya,” kata Sahroni.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Desak Perusahaan Taksi Online Cegah Driver Jahat
Redaktur & Reporter : Boy