Bamsoet Puji Peran Mahasiswa PTIK dalam Mendukung Vaksinasi Covid-19

Senin, 16 Agustus 2021 – 19:25 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat menerima mahasiswa PTIK, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, di Jakarta, Senin (16/8). Foto: humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) memuji peran mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dalam mendukung program vaksinasi Covid-19 dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat di DKI Jakarta.

Bamsoet mengatakan berkat kerja keras semua pihak, termasuk personel kepolisian, per 15 Agustus 2021, lebih dari 9,017 juta vaksin Covid-19 tahap ke-1 telah diberikan kepada warga DKI Jakarta, sedangkan dosis tahap ke-2 sudah diterima oleh 4,2 juta orang.

BACA JUGA: Anies Baswedan Sampaikan Kabar Baik soal Covid-19 di DKI Jakarta, Simak Kalimatnya

Secara nasional, DKI Jakarta berada di peringkat pertama provinsi dengan capaian tertinggi dalam vaksinasi Covid-19. Disusul Bali, Kepulauan Riau, D.I. Yogyakarta, Sulawesi Utara, dan Jambi.

Mantan ketua DPR itu mengatakan pandemi Covid-19 memberikan dampak kepada seluruh masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan. Salah satu yang paling dirasakan adalah melemahnya ketahanan ekonomi warga akibat menurunnya pendapatan, karena pemutusan hubungan kerja, dan tidak adanya kesempatan kerja.

BACA JUGA: Usai Membobol ATM, ARW Langsung Beli Mobil BMW, RA Bayar Utang Ratusan Juta

"Dengan vaksinasi, selain telah membela negara dalam melawan pandemi Covid-19, kita juga turut andil dalam pemulihan ekonomi nasional," ujar Bamsoet didampingi Mohammad Rizki Pratama Soekarno saat menerima mahasiswa PTIK, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, di Jakarta, Senin (16/8).

Para mahasiswa PTIK yang hadir antara lain, Iptu Arief Tanaya, Iptu Arya Widjaya, Iptu Fahmi Noor Adly, Iptu Iskandar Zulkarnaen, Iptu M Said Hasan, Iptu Elnath Splendidta, Iptu Steffan lumowa, Iptu Tio Tondy, dan Iptu Tono Listianto.

BACA JUGA: Bupati Apri Sujadi Tersangka di KPK, Sekda Pastikan Tak Ada Bantuan Hukum

Eks Ketua Komisi III DPR itu menjelaskan bahwa dampak lain pandemi Covid-19 telah menghilangkan kesempatan berusaha akibat terbatasnya aktivitas ekonomi masyarakat, modal, dan investasi untuk menopang perekonomian masyarakat pengusaha kecil maupun menengah.

Pandemi Covid-19 juga memaksa semua orang untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. Seperti, belajar dan bekerja dari rumah, menjaga jarak, dan membiasakan diri dengan cara-cara baru menjaga kesehatan yang juga berdampak terhadap merenggangnya kohesi sosial.

Di sektor pendidikan, katanya, anak didik tidak dapat lagi melakukan pembelajaran dengan tatap muka, tetapi harus jarak jauh yang mempengaruhi efektivitas dan proses belajar mengajar.

Menurut Bamsoet, pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara online memang berdampak positif terhadap kemampuan beradaptasi dalam pemanfaatan teknologi dan informasi, tetapi keterbatasan infrastruktur penunjang akan menurunkan capaian kualitas belajar dan kelulusan siswa.

Kepalan Badan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia itu juga menerangkan, akibat pandemi Covid-19 tidak sedikit orang yang kehilangan sahabat, kerabat, anak, istri, suami, orang tua yang meninggal dunia.

Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya meningkatkan disiplin protokol kesehatan, menjaga jarak, membatasi interaksi, serta melakukan vaksinasi untuk mencegah dan menurunkan tingkat persebaran, tingkat kematian akibat Covid-19.

"Personel kepolisian harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam menegakkan protokol kesehatan. Terpenting, caranya harus persuasif dan humanis. Jangan menggunakan tindakan kekerasan apalagi sampai menimbulkan keresahan di masyarakat," ucap Bamsoet. (*/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler