Bamsoet Sebut Bisnis Kuliner Berperan Penting Tingkatkan Perekonomian Indonesia

Selasa, 20 Agustus 2024 – 09:35 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo saat menghadiri pembukaan Restoran Rumarasa Nusantara di Jl Mpu Sendok Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (19/8). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet mengatakan bisnis kuliner memainkan peran penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

Dia menilai industri kuliner tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi jutaan orang, tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

BACA JUGA: PPK Kemayoran Dorong Pertumbuhan Bisnis Kuliner Lewat Optimalisasi Pemanfaatan Lahan

Menurut Bamsoet, dengan semakin banyaknya usaha kuliner yang bermunculan di berbagai daerah di Indonesia memberikan peluang bagi para pelaku usaha lokal untuk berkembang dan memperluas jangkauan bisnis mereka.

"Bisnis kuliner juga turut mendukung industri lain, seperti pertanian, peternakan, dan perikanan melalui permintaan bahan baku yang terus meningkat," kata Bamsoet.

BACA JUGA: Penopang Ekonomi, Pelaku Bisnis Kuliner Perlu Dukungan 

Bamsoet menyampaikan itu saat menghadiri pembukaan Restoran Rumarasa Nusantara di Jl Mpu Sendok Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (19/8).

Dia menyampaikan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, industri makanan dan minuman selama tahun 2023 berhasil menyumbang 39,10 persen terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) industri nonmigas dan 6,55 persen terhadap PDB nasional.

BACA JUGA: Gencar Kembangkan Bisnis Kuliner, Raffi Ahmad Buka Outlet Baru Rojo Rasa di Kebon Jeruk

Sementara itu, realisasi investasi industri makanan dan minuman pada tahun 2023 mencapai Rp 85,10 triliun.

"Pariwisata kuliner juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara maupun domestik," imbuhnya.

Bamsoet menyebut makanan tradisional Indonesia yang kaya akan rempah-rempah dan cita rasa unik menjadi salah satu daya tarik utama yang membuat wisatawan ingin kembali ke Indonesia.

"Hal ini tidak hanya memberikan pengalaman kuliner yang berkesan, tetapi juga membantu meningkatkan pendapatan sektor pariwisata di Indonesia," kata Bamsoet.

Masih kata Bamsoet, bisnis kuliner juga mendorong inovasi dan kreativitas di kalangan masyarakat.

Para pelaku usaha kuliner terus berupaya untuk menghadirkan menu-menu baru yang unik dan menarik sehingga dapat memenuhi selera konsumen yang terus berkembang.

Dia menilai dengan adanya kompetisi sehat di industri kuliner juga mendorong peningkatan kualitas produk dan layanan yang ditawarkan.

"Dengan segala potensi dan manfaat yang dimiliki oleh bisnis kuliner, sudah seharusnya pemerintah dan masyarakat terus mendukung perkembangan industri ini," ujarnya.

Bamsoet mengatakan melalui kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat, bisnis kuliner di Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih besar lagi terhadap perekonomian negara. 

Hadiri Pembukaan Restoran Rumarasa Nusantara Jakarta, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Bisnis Kuliner Tanah Air*


Ketua MPR Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet mengatakan bisnis kuliner memainkan peran penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

Dia menilai industri kuliner tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi jutaan orang, tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Menurut Bamsoet, dengan semakin banyaknya usaha kuliner yang bermunculan di berbagai daerah di Indonesia memberikan peluang bagi para pelaku usaha lokal untuk berkembang dan memperluas jangkauan bisnis mereka.

"Bisnis kuliner juga turut mendukung industri lain, seperti pertanian, peternakan, dan perikanan melalui permintaan bahan baku yang terus meningkat," kata Bamsoet.

Bamsoet menyampaikan itu saat menghadiri pembukaan Restoran Rumarasa Nusantara di Jl Mpu Sendok Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (19/8).

Dia menyampaikan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, industri makanan dan minuman selama tahun 2023 berhasil menyumbang 39,10 persen terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) industri nonmigas dan 6,55 persen terhadap PDB nasional.

Sementara itu, realisasi investasi industri makanan dan minuman pada tahun 2023 mencapai Rp 85,10 triliun.

"Pariwisata kuliner juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara maupun domestik," imbuhnya.

Bamsoet menyebut makanan tradisional Indonesia yang kaya akan rempah-rempah dan cita rasa unik menjadi salah satu daya tarik utama yang membuat wisatawan ingin kembali ke Indonesia.

"Hal ini tidak hanya memberikan pengalaman kuliner yang berkesan, tetapi juga membantu meningkatkan pendapatan sektor pariwisata di Indonesia," kata Bamsoet.

Masih kata Bamsoet, bisnis kuliner juga mendorong inovasi dan kreativitas di kalangan masyarakat.

Para pelaku usaha kuliner terus berupaya untuk menghadirkan menu-menu baru yang unik dan menarik sehingga dapat memenuhi selera konsumen yang terus berkembang.

Dia menilai dengan adanya kompetisi sehat di industri kuliner juga mendorong peningkatan kualitas produk dan layanan yang ditawarkan.

"Dengan segala potensi dan manfaat yang dimiliki oleh bisnis kuliner, sudah seharusnya pemerintah dan masyarakat terus mendukung perkembangan industri ini," ujarnya.

Bamsoet mengatakan melalui kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat, bisnis kuliner di Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih besar lagi terhadap perekonomian negara. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler