jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan pelaksanaan Sidang Tahunan MPR RI pada Senin (16/8) mendatang pukul 08.30 WIB, akan menjadi momentum bagi lembaga negara itu menyampaikan berbagai pesan kebangsaan, terutama terkait penanganan pandemi Covid-19.
Bamsoet mengatakan penanggulangan pandemi virus Corona tidak boleh hanya berfokus pada aspek kesehatan dan aspek perekonomian, tetapi juga turut menyertakan aspek penguatan kehidupan berbangsa dan bernegara.
BACA JUGA: Bamsoet Minta Presiden Jokowi Pidato di Sidang Tahunan MPR
Mengingat, di tengah kondisi keprihatinan akibat pandemi Covid-19, kohesi sosial dan soliditas kebangsaan justru menjadi titik rawan dan krusial. Maka, penguatan dan pembangunan karakter bangsa harus terus diperjuangkan agar menjadi semangat kolektif di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Salah satunya melalui vaksinasi ideologi dengan menggencarkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Sangat tepat jika dalam pelaksanaan sosialisasi empat pilar juga dilakukan vaksinasi Covid-19. Selain lebih efektif dan efisien, juga lebih mudah mengorganisir warga karena setiap anggota MPR RI sudah memiliki basis massa di daerah pemilihannya masing-masing," kata Bamsoet usai Rapat Gabungan Pimpinan MPR RI dengan Fraksi MPR RI dan Kelompok DPD, di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (10/8).
BACA JUGA: HNW: Koruptor Dapat Remisi, Habib Rizieq Tidak Merugikan Negara Malah Ditahan Lagi
Forum yang berlangsung secara luring dan daring itu dihadiri oleh pimpinan MPR RI, antara lain, Ahmad Basarah, Lestari Moerdijat, Jazilul Fawaid, Syarifuddin Hasan, Hidayat Nur Wahid, Zulkifli Hasan, Arsul Sani, dan Fadel Muhammad.
Hadir pula Ketua Fraksi Golkar Idris Laena, Sekretaris Fraksi Gerindra Elnino Mohi, Sekretaris Fraksi Nasdem Syarif Abdullah Alkadrie, Sekretaris Fraksi PKB Neng Eem Marhamah, Ketua Fraksi Demokrat Benny K Harman, Ketua Fraksi PKS Tifatul Sembiring, Ketua Fraksi PAN Jon Erizal, Bendahara Fraksi PPP Syamsurizal, Ketua Kelompok DPD Intsiawati Ayus serta Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono.
BACA JUGA: Pengumuman Serius untuk Warga Surabaya, Hati-hati Bila Nomor Ini Menghubungi Anda
Bamsoet menjelaskan, dalam Sidang Tahunan MPR RI nanti, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyampaikan pidato laporan kinerja lembaga-lembaga negara dalam menjalankan tugas dan kewenangannya selama setahun terakhir. Sehingga, rakyat bisa mendengarkan sekaligus mengevaluasinya.
Mantan ketua DPR itu juga menerangkan bahwa jumlah undangan Sidang Tahunan MPR RI mencapai 1.125 orang. Terdiri dari 60 orang yang hadir secara fisik, 975 undangan yang hadir secara virtual, dan 90 tamu lainnya mengikuti secara streaming.
"Undangan hadir fisik antara lain untuk Presiden, Wakil Presiden, para Menteri Koordinator, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Sekretaris Kabinet, Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas, Panglima TNI, dan Kapolri. Serta Ketua BPK, Ketua MA, Ketua MK, dan Ketua KY," jelas Bamsoet.
Selain Sidang Tahunan MPR RI, pada Agustus 2021 MPR RI juga memiliki dua agenda penting lainnya. Yakni, Peringatan Hari Konstitusi dan Peringatan Hari Lahir MPR.
Pada Rapat Pimpinan MPR tanggal 27 Juli telah disepakati, Peringatan Hari Konstitusi yang biasa diperingati setiap 18 Agustus dan Hari Lahir MPR yang biasa diperingati setiap 29 Agustus, pada tahun ini, karena pandemi Covid-19, maka kedua momen itu akan diselenggarakan secara bersamaan pada Rabu, 18 Agustus 2021, pukul 10.00 WIB.
"MPR RI berharap, Presiden Jokowi juga bisa hadir dalam peringatan Hari Konstitusi dan HUT MPR RI. Di tanggal inilah, 18 Agustus, secara yuridis konstitusional negara Indonesia dilahirkan. Pada tanggal ini pulalah cita negara merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, serta Pancasila sebagai dasar dan ideologi, serta tujuan negara Indonesia merdeka ditetapkan dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945," tutur Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI itu menyebut peringatan Hari Konstitusi harus menjadi momentum kebangsaan untuk melakukan evaluasi terhadap sistem ketatanegaraan. Khususnya terkait ketiadaan haluan negara sebagai bintang penunjuk arah pembangunan nasional. Atas dasar evaluasi itulah, MPR RI kini sedang melakukan kajian menghidupkan kembali haluan negara dengan nomenklatur Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN).
Waketum Golkar itu juga menyatakan kehadiran presiden dalam peringatan Hari Konstitusi sangat penting. Di forum tersebut Kepala Negara bisa menyampaikan pandangan pemerintah terhadap rencana MPR RI menghadirkan PPHN.Dengan demikian, bisa terjadi kesepahaman antara MPR RI dengan pemerintah terkait PPHN.
"Kesepahaman tersebut sangat penting, sehingga kedepannya Indonesia tidak lagi terombang-ambing dalam melakukan pembangunan nasional," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam