jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi III DPR Bambang Soeastyo menyatakan, friksi di internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan hal yang tak wajar. Anggota Panisia Khusus Hak Angket (Pansus Angket) KPK itu mengatakan, friksi di lembaga antirasuah itu menunjukkan adanya subordinasi atau ketidakpatuhan kepada atasan.
"Kalau tidak dihentikan, kecenderungan subordinasi itu berpotensi menampilkan komisioner keenam atau komisioner bayangan," kata Bambang, Minggu (3/9).
BACA JUGA: Ketua Komisi I DPR: Seret Semua Pembantai Muslim Rohingya ke Mahkamah Internasional
Politikus Golkar yang beken disapa dengan panggilan Bamsoet itu menambahkan, friksi internal di KPK mulanya memang sebatas kabar. Namun, kabar itu terkonfirmasi oleh pengakuan Direktur Penyidikan KPK Brigjen Aris Budiman.
Menurut Bamsoet, subordinasi yang terjadi di KPK bukanlah hal baru. Kecenderungan itu terjadi pada banyak institusi atau kementerian.
BACA JUGA: DPR Sembelih 5 Ekor Sapi
"Selalu saja ada raja-raja kecil yang lebih ditakuti para pegawai dibanding derajat kepatuhan pegawai kepada menteri," ujarnya.
Bamsoet menyebut raja-raja kecil itu bisa membangun kekuatan lebih lama dibanding menteri. Sebab, menteri akan berganti, sedangkan raja-raja kecil tetap bertahan.
BACA JUGA: Takut Berbeda dengan KPK, Hakim Tetap Vonis Terdakwa Korupsi yang Tak Bersalah
"KPK jangan sampai mengadaptasi kecenderungan itu," kata ketua komisi III DPR ini.
Maka, lanjut Bambang, subordinasi yang terjadi di tubuh KPK saat ini harus segera diakhiri agar tidak muncul ketua atau komisioner bayangan. Menurutnya, tidak boleh ada upaya membangun kekuatan tersembunyi dengan menunggangi kerja pemberantasan korupsi.
Ketua komisi hukum DPR itu menegaskan, gerak dan langkah semua satuan kerja di KPK harus berada dalam kendali komisioner. "Jangan biarkan sekelompok orang menjadi penentu sepak terjang KPK," tegasnya.
Pansus Hak Angket KPK sudah mencatat sejumlah temuan yang menggambarkan adanya persoalan serius pada aspek tata kelola. Misalnya, masalah pencatatan barang sitaan.
"Apakah persoalan ini sudah diketahui sebelumnya oleh ketua dan para wakil ketua KPK?" ucap mantan wartawan itu.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Advokat Siap Bela Aris Budiman
Redaktur & Reporter : Boy