jpnn.com - BALIKPAPAN - Pelaku penyalahgunaan narkoba di Kaltim didominasi konsumen dan kurir. Sedangkan bandar besarnya, masih berkeliaran alias belum juga terungkap.
Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan bersama Direktur Narkoba Kombes Pol R Eko Wahyu Prasetyo, kemarin (24/10) menyampaikan, pengungkapan Januari hingga Agustus, rata-rata pelaku pemain baru.
BACA JUGA: Khawatir Skandal KBS Masuk Peti Es
“Mereka konsumen, ada pula bandar dan residivis,” urai Fajar.
Kemudian barang bukti yang paling banyak disita berjenis sabu-sabu, ekstasi, ganja, dan double L.
BACA JUGA: Kepergok Indehoi, Gadis Kabur Tinggalkan CD di Motor
“Barang bukti tadi, ada lebih 500 kasus. Itu untuk seluruh Kaltim, termasuk Polsek,” jelasnya.
Dari seluruhnya, kata dia, tersangkanya ada sindikat dan perorangan. Umumnya narkoba-narkoba itu didatangkan dari luar Kaltim melalui jasa pengiriman barang dan via kapal laut. Beberapa kasus di antaranya juga didatangkan oleh sindikat internasional.
BACA JUGA: Petugas Imigrasi Terus Pelototi Paspor Jamaah
“Pekerjaannya paling banyak swasta,” beber dia.
Dikatakan, permintaan bisnis butiran kristal bening itu semakin dicari penggunanya. Mengingat kandungan zat adiktif yang membuat si pemakainya menjadi ketagihan dan menjadikannya sebagai kebutuhan.
Jika dirupiahkan, sabu-sabu 1 kilogram mencapai Rp 3 miliar. Belum barang bukti narkoba lain. Untuk itu, kata dia, pihaknya membentuk tim khusus, yang khusus pula membantu ke setiap wilayah dalam pengungkapan dan pemberantasan narkoba. (aim/rom/k14)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DBD Mulai Mengancam Lagi
Redaktur : Tim Redaksi