Bandara Kualanamu Kurang Rp2 T

Minggu, 08 November 2009 – 10:55 WIB

jpnn.com - JAKARTA -- Persoalan dana menjadi kendala utama pembangunan bandara Kualanamu, sebagai pengganti bandara Polonia Medan, SumutAnggota Komisi V DPR Ali Wongso Sinaga mengaku dirinya mendapatkan penjelasan mengenai kendala pembangunan bandara Kualanmu itu dari Dirjen Perhubungan Udara Herry Bhakti S Gumay.

Dari penjelasan Herry, Ali Wongso mengatakan, ada dua poin penting yang menjadi kendala pembangunan bandara baru pengganti Polonia itu

BACA JUGA: Bekas Penghasil Harus Dapat Dana Pemulihan


Kendala pertama, kata Ali berdasar penjelasan Herry, karena pemadatan tanah memerlukan waktu
"Katanya, metode atau teknik pemadatan yang dilakukan saat ini adalah teknik yang paling cepat

BACA JUGA: Kadin: Restrukturisasi Industri Elektronika

Kalau cuman diuruk (ditimbun, red), perlu berapa tahun?
Kita nggak bisa asal jadi

BACA JUGA: Pelayanan Satu Pintu Masuk Program 100 Hari

Kalau asal jadi, nanti kalau tanahnya ambles gimana?" ujar Ali Wongso Sinaga kepada JPNN, akhir pekan lalu di gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Kendala kedua, masalah danaKata Herry, seperti diulang Ali, agar pembangunan bandara Kualanamu bisa diselesaikan, masih dibutuhkan dana Rp2 triliun lebihBagaimana solusi masalah uang ini? Ali mengatakan," Nanti saya akan perjuangkanSaya sudah bicarakan dengan kawan-kawan di Komisi V, agar masalah pendanaan pembangunan bandara Kualanamu mendapat perhatian serius," ujarnya.

Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR itu menjelaskan, pembangunan bandara Kualanamu terkait erat dengan National Summit yang digelar beberapa waktu laluSemangat pertemuan nasional yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dihadiri seluruh kepala daerah itu, adalah mendorong pembangunan infrastruktur di seluruh IndonesiaBicara pembangunan infrastruktur, selalu bicara soal dana yang cukup besar"Dalam konteks Sumut, saya meminta agar pendanaan Kualanamu dimasukkan juga ke situDalam 100 hari, problem keuangan bandara Kualanamu harus bisa kita selesaikan," tegasnya.

Saat ditanya apakah dalam 100 hari ke depan dipastikan masalah kebutuhan Rp2 triliun pasti terakomodasi dalam alokasi anggaran negara, Ali menjelaskan, yang penting adalah berusaha keras agar bisa mendapatkan dana tersebut"Karena harus disadari pula, bicara anggaran, banyak yang butuhTapi akan saya perjuangkan," janjinya(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pabrik Gula Berumur Ratusan Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler