Bandara Silangit Belum Cukup

Senin, 21 Maret 2016 – 00:55 WIB
Danau Toba. Foto: Metro Siantar/JPG

jpnn.com - JAKARTA – Pengembangan Bandara Silangit  dan adanya penerbangan langsung Jakarta ke bandara yang terletak di Siborong-Borong, Tapanuli Utara (taput) itu, tidak lantas kunjungan wisatawan ke Danau Toba melonjak.

Pemerhati wisata, M.Faried Moertolo, mengatakan, bandara hanyalah salah satu dari tiga aspek penting bagi upaya pengembangan sebuah destinasi wisata. 

BACA JUGA: Danau Toba Telat Urus, Batam-Silangit tak Digarap

Tiga aspek itu adalah accessibility, attraction, dan amenity (3A). Accessibility atau aksesibilitas merupakan sarana dan infrastruktur untuk mempermudah menuju lokasi destinasi. 

“Bandara hanya salah satunya, bukan satu-satunya yang menentukan,” ujar Faried Moertolo kepada JPNN kemarin (20/3).

BACA JUGA: Tiga Panti Pijat Disegel kok Dibuka Lagi?

Sementara, yang menjadi aspek utama justru atraksi. Yakni menyangkut apa yang akan dipertontonkan kepada wisatawan sehingga mereka senang dan terkesan. Atraksi ini bisa berupa tarian daerah, bangunan-bangunan bersejarah. “Sekali lagi, tidak cukup hanya memamerkan air Danau Toba,” cetusnya.

Nah, selama ini, menurut Mantan Direktur Pemasaran Dalam Negeri Kementerian Pariwisata itu, pemda-pemda di sekitar Danau Toba tidak kreatif sehingga aspek atraksi tidak menarik pengunjung Danau Toba.

BACA JUGA: AKHIRNYA! Bupati Ogan Ilir Resmi Dipecat

“Mereka hanya membuat seremoni-seremoni, sudah senang kalau acaranya dibuka gubernur atau bupati dan hanya membuang-buang uang saja,” kritiknya.

Aspek ketiga, amenity atau amenitas, seperti hotel, area parkir, tempat ibadah, dan juga kulinernya.

“Sekarang tinggal dilihat, untuk aspek tersebut bagaimana kondisi di Danau Toba,” ucapnya.

Karena transportasi hanyalah salah satu faktor, maka menurutnya, tidak perlu harus dibangun lagi bandara baru yang lebih dekat dengan Danau Toba, dibandingkan Bandara Silangit. 

Menurutnya, maskapai penerbangan juga tidak akan mau membuka rute ke sebuah bandara jika di daerah itu potensi penumpangnya sedikit. Kalau maskapai Garuda mau membuka rute ke bandara Silangit, lanjutnya, hal itu lebih karena perintah Presiden Jokowi. “Bukan karena pertimbangan bisnis,” ujarnya.

Prinsip bisnis, lanjutnya, selalu mengejar keuntungan. “Ada gula ada semut. Seperti Bandara FL Tobing di Tapteng itu, meski bandaranya jelek, maskapai penerbangan mau membuka rute ke sana karena penumpangnya bagus, banyak,” ucapnya. (sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Lakukan Ini, 2 Cewek ABG Digiring, Selanjutnya...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler