Bandara Tabing Dijejali Heli

Minggu, 11 Oktober 2009 – 05:58 WIB
Bantuan Udara-Heli MI-17 milik TNI AD sampai di Simpang Empat daerah Pasaman Barat, 200 Km dari Kota Padang, dimana kerusakan terbesar di Kec.Kinali. Warga membantu mengevakuasi barang bantuan dari pembaca Jawa Pos pada saat heli mendarat di lapangan sepak bola (foto:guslan gumilang-jawapos)

PADANG -- Helikopter menjadi alat distribusi bantuan gempa yang paling efektifBandara Udara Tabing, Padang, yang yang sudah lama tidak difungsikan lantaran sudah ada Bandara Internasional Minangkabau(BIM), beberapa hari belakangan menjadi bandara yang sibuk

BACA JUGA: Aneh, 2 Hari Sekali Makan Bangkai

Komandan Detasemen (Danden) Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) Letkol Eddy P mengatakan, dalam sehari sebanyak empat heli yakni tiga jenis bell dan satu MI 17 terbang antara 11 sampai 17 kali dalam satu hari
Kapasitas angkutan antara 600 kilogram sampai 2 ton

BACA JUGA: Korban Tewas Mencapai 807 Orang

Heli tidak bisa berlama-lama di lokasi tujuan, sebab harus cepat balik lagi guna mengangkut bantuan yang masih banyak menumpuk.

Letkol Eddy P menyebutkan, setiap penerbangan terdiri dari 3 sampat empat kru plus logistik yang diangkut
Personel Penerbad yang bermarkas di Jakarta dan Semarang ini berjumlah 30 orang

BACA JUGA: Keluarga Korban Ditraining Konstruksi

Selama operasi di Sumbar, heli bisa landing di setiap lokasi bencana“Jadi belum ada logistik yang dijatuhkan dari heliSemuanya diturunkan di lapangan terbukaSebab belum ada medan yang terlalu sulit untuk dijangkau,” ungkapnyaUmumnya logistik diturunkan di lapangan terbuka atau pinggiran sungai yang sudah mengering dan keras

Keberadaan Heli sangat dibutuhkan karena pergerakannya cukup cepatwaktu yang dibutuhkan sekitar 90 menit dari dan ke Barangan, Pariamanselain ke Pariaman, heli juga dimanfaatkan untuk distribusi logistik ke sejumlah daerah yang terisolasi di, Padangpariaman, Agam dan Pasaman BaratAsisten Operasi Kodam I Bukit Barisan Kolonel Binarko menyebutkan, hingga saat ini tidak ada lagi daerah pedalaman yang belum tersentuh distribusi logistik

Kemarin, JPNN berkesempatan terbang membawa logistik bantuan Jawa Pos (Group Padang Ekspres) ke sejumlah daerah terisolasi seperti Barangan dan Ambacang GadangHeli jenis MI412 rencananya terbang dari Lanud Tabing Padang pukul 09.09 WIBPilot dan copilot yakni Kapten Trik Saksono dan Kapten Athen M, dua kru masing-masing Andi F dan Hadi sudah stand byKapten Tri Saksono sudah melakukan koordinasi singkat untuk persiapan penerbanganHeli sudah dihidupkanNamun tiba-tiba sistem komunikasinya rusakPerbangan terpaksa ditunda

Perbaikan alat komunikasi pesawat tersebut memakan waktu cukup lamaSekitar pukul 12.43 Wib perbaikannya selesai dan aksi penerbangan kembali dicobaHeli yang membawa sembako seperti beras, mie instan, selimut, matras dan kebutuhan lainnya dengan berat sekitar 600 kilogram itu kemudian berhasil terbang dengan kecepatan 110 knot atau 180 kilometer per jam pada ketinggian 1000 feet atau 380 kilometer di atas permukaan laut (dpl)

Daerah Barangan yang dituju berada pada koordinat 27,37 derajat sebelah timur PariamanDari ketinggian 380 meter dpl tersebut masih tampak dengan jelas bekas reruntuhan bangunan akibat gempa, tenda-tenda pengungsian di depan rumah yang sudah hancur, dan hamparan sawah yang sudah mulai mengeringSebeb pendataan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumbar tercatat 67 daerah irigasi rusak dan 43 di antaranya berada di Padangpariaman dan PariamanDi Barangan heli tersebut hanya sekitar dua menit untuk menurunkan barang tepatnya di halaman sebuah sekolah dasar di dusun tersebutLogistik yang diturunkan sudah disambut puluhan warga dengan dominasi anak-anakDistribusi logistik tersebut juga dibantu TNI di daerah setempat yang sudah stand by menunggu heli landing

Pangdam I Bukit Barisan Mayor Jenderal (Mayjend) Burhanuddin juga sempat landing di Lanud Tabing untuk mengecek tumpukan dan pendistribusian logistik ke daerah-daerah terisolasiIa juga sempat meninjau dan menyalurkan bantuan ke sejumlah daerah di pedalaman PadangpariamanBurhanuddin meminta jangan sampai ada logistik yang ditumpuk di Lanud TabingSetiap logistik yang datang katanya harus di data secara lengkap dan didistribusikan dengan cepat sesuai kebutuhan

Dengan tegas dia meminta agar distribusi bantuan harus dengan mengerahkan semua potensi, jangan hanya mengandalkan jalur udara sajaTruk-truk juga harus dioptimalkan untuk mengangkut logistik agar lebih merata"Bisa dua atau tiga truk untuk setiap daerahYang penting harus ada percepatan distribusi logistik,” tegasnyaPadang Ekspres Group (JPNN), juga menyalurkan sejumlah logistik berupa sayuran dan alat masak serta empat orang tim medis ke daerah-daerah pedalaman seperti Ambacang Gadang(G.Daulai/sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prioritaskan Penyelamatan Nyawa!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler