jpnn.com - DELI SERDANG - Mulai dini hari tadi Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara, memulai kiprahnya dalam dunia penerbangan Indonesia. Bandara itu menggantikan peran Bandara Polonia, Medan, sejak Rabu, (24/7) tepat pukul 24.00 WIB.
"Dengan demikian, untuk seterusnya, seluruh kegiatan pelayanan penerbangan dari dan menuju Medan dilakukan di Bandara Kualanamu," ujar Tri S. Sunoko, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), tadi malam.
Kualanamu
Bandara Internasional Kualanamu berjarak sekitar 40 kilometer dari pusat Kota Medan. Bandara terbesar kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta tersebut diorientasikan menjadi hub penerbangan internasional untuk kawasan regional Asia.
BACA JUGA: Rupiah Makin Tak Berdaya
Setidaknya, hingga saat persiapan soft operation tadi malam, sudah ada 15 maskapai penerbangan yang siap melayani penerbangan dari dan ke Kualanamu. Yakni, Susi Air, Wings Air, Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Sky Avation, Indonesia AirAsia, Tiger Mandala, Citilink, Mihin Lanka, Malaysia Airlines, AirAsia Berhad, Firefly, Silk Air, dan Singapore Airlines.
Sebagai bandara yang digadang-gadang pemerintah menjadi hub penerbangan internasional, Kualanamu dibangun dengan sejumlah keunggulan. Secara kapasitas, daya tampung bandara tersebut mencapai sepuluh kali lipat Bandara Polonia. Jika Bandara Polonia berdaya tampung 900 ribu pergerakan penumpang per tahun, Kualanamu mampu melayani pergerakan 8,1 juta penumpang per tahun. "Pada pengembangan selanjutnya, didesain untuk melayani 22,1 juta pergerakan penumpang per tahun," ungkap Sunoko.
BACA JUGA: Harapkan Yusuf Mansur Tak Langsung Diproses Hukum
Untuk pendaftaran (check-in), Bandara Kualanamu menerapkan sistem terbuka dengan area check-in yang luas. Berbeda dengan Polonia, di area tersebut terdapat 80 konter check-in yang telah dilengkapi teknologi baggage handling system (BHS). "Itu merupakan teknologi penanganan bagasi otomatis pertama yang digunakan bandara di Indonesia karena memiliki tingkat pendeteksi keamanan tertinggi," jelasnya.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S. Gumay berharap, dengan adanya pemindahan bandara tersebut, masyarakat Sumatera Utara khususnya segera mengubah kultur sebelum naik pesawat. "Harus menyiapkan waktu lebih banyak karena bandara tidak lagi berlokasi di tengah kota. Bandara Kualanamu berjarak 39 kilometer dari pusat kota," tegasnya.
BACA JUGA: Dibangun Rusunawa untuk Mahasiswa
Untuk akses ke bandara, ada dua alternatif. Yaitu, menggunakan kereta api (KA) dan kendaraan umum. Dengan kereta api yang mencapai 15 trip per hari itu, pihaknya memperkirakan 15-20 persen di antara total penumpang dapat terangkut. Sisanya bisa menggunakan kendaraan umum. "Jarak tempuh dengan kendaraan umum atau pribadi 1-1,5 jam. Dengan kereta api cukup 30 menit," tuturnya.
Dari Deli Serdang, Sumut Pos (JPNN Group) melaporkan, kemarin sore Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sudah mengecek persiapan soft operation Kualanamu. Dia berangkat dari Karo dengan menggunakan helikopter.
Dahlan melihat persiapan sarana transportasi yang mengangkut penumpang menuju dan balik ke stasiun kereta api di seputaran Lapangan Merdeka Medan. Mantan Dirut PLN itu juga memantau infrastruktur jalan.
Dahlan sengaja turun langsung untuk memberikan support kepada petugas di Bandara Kualanamu. Dia juga akan mengikuti penerbangan perdana dari Kualanamu. Karena itu, rombongan menteri BUMN bakal menginap dan makan sahur bersama di bandara.
Pesawat Garuda Indonesia direncanakan akan mengangkut rombongan menteri BUMN Dahlan Iskan bersama rombongan dari Bandara Polinia dan take off dari Kualanamu International Airport (KNIA), Kamis (25/7) sekitar pukul 05.15. wib
Kemarin dilakukan pula uji coba alat navigasi dengan pesawat jenis Hawker Beechcraft 900 XP. Melalui uji coba tersebut diketahui bahwa semua sistem navigasi di Kualanamu berjalan baik. (wir/ram/c5/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakin Hanya Sedikit yang Tolak Daging Beku dari Australia
Redaktur : Tim Redaksi