jpnn.com, CIBINONG - Organisasi kemasyarakatan (ormas) kepemudaan Taruna Merah Putih (TMP) kembali menggelar kirab kebangsaan untuk mengampanyekan Pancasila dan rasa cinta pada tanah air. Kirab kebangsaan merupakan salah satu cara bagi ormas sayap PDI Perjuangan itu dalam menyikapi potensi intoleransi dan radikalisme yang mengemuka akhir-akhir ini.
Hari ini (14/5) TMP menggelar kirab kebangsaan yang dipusatkan di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebelumnya, TMP juga sudah menggelar kegiatan serupa di Semarangm Bandung, Subang, Karawang, Bekasi dan Jakarta.
BACA JUGA: Pemuda Muhammadiyah: Khilafah Itu Romantisme Lama
"Kita sudah menyadari potensi intoleransi itu, makanya kita bertindak dengan menggelar kirab budaya dan kirab kebangsaan," kata Ketua Umum TMP Maruarar Sirait saat menyampaikan sambutan dalam acara Kirab Kebangsaan di Stadion Pakansari.
Politikus muda PDI Perjuangan itu meyakini mayoritas warga Indonesia adalah penjaga Pancasila. Hanya saja, katanya, rakyat Indonesia yang cinta Pancasila justru memilih diam ketika melihat gejala intoleransi dan radikalisme.
BACA JUGA: Tolak Khilafah, Begini Cara Pemuda Muhammadiyah Menyadarkan HTI
Karenanya Ara -panggilan Maruarar- mengajak pihak-pihak yang mencintai NKRI dan Pancasila untuk bersuara. Sebab, katanya, Pancasilais harus tampil di depan dalam menjaga Pancasila dan NKRI dengan segala risikonya.
“Kita tak boleh diam. Kita harus berani mengatakan dengan tegas bahwa kita adalah para Pancasialis sejati dan tampil ke depan menjaga Pancasila dengan segala risikonya,” ajaknya.
BACA JUGA: Pemuda Sumsel Serukan NKRI dan Pancasila Harga Mati
Kirab kebangsaan yang diikuti sekitar 10 ribu peserta itu berlangsung sangat meriah. Mereka berjalan berarakan sepanjang 2,5 kilometer dari Gedung Kesenian dan Olahraga Kabupaten Bogor menuju Stadion Pakansari.
Acara itu juga dimeriahkan beragam atraksi, melukis bertema keindonesiaan, hingga menampilkan berbagai tarian Nusantara. Selain itu, ada pula festival kuliner khas Bogor.
Berbagai elemen juga ikut serta dalam kirab kebangsaan itu. Antara lain GP Ansor, Basolia, Pemuda Pelopor, Karang Taruna, IPPNU, IPNU, BNNK, GMNI, Gema MA, PMKRI, KNPI, PSM, FP4GN, Damas, PMII, PIK-R, POBI, Sepmi, Isarah, FKPB, FPK, Purna-Paskibra, Ikapaskab, FKOKB, BKC dan Gerakan Pramuka.
Warga pun dengan antusias menyambut kegiatan itu. Waris (51), warga Ciraung, Cibinong mengungkapkan bahwa kirab kebangsaan bisa menjadi ajang bagi masyarakat untuk saling mengenal.
Dia menganggap kirab kebangsaan itu bisa menjadi perekat perbedaan pasca-pilkada DKI Jakarta belum lama ini. "Pengaruh Pilkada Jakarta sangat terasa tidak hanya di Jakarta. Bahkan seluruh nusantara merasakan. Maka itu, hal itu jangan dibiarkan ini sangat berbahaya," katanya.
Sementara Siti Asri Fauziyah (18) yang juga ikut dalam kirab kebangsaan mengapresiasi inisiatif TMP itu. Menurutnya, kegiatan itu sangat membantu generasi muda untuk lebih mengenal budaya nusantara, khususnya budaya Bogor.
Mahasiswa semester II di STKIP Muhammadiyah Bogor itu menuturkan, kirab budaya menunjukkan kepedulian dan konsistensi TMP menjaga dan melestarikan budaya Indonesia. "Saya sangat senang bisa mengikuti acara ini. Karena mengingatkan generasi muda untuk menjaga dan melestarikan budaya yang kita miliki," katanya.(ysa/rmol/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Ara Mengapresiasi Keseriusan Jokowi Memajukan Papua
Redaktur : Tim Redaksi