jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR M. Azis Syamsuddin mendukung pernyataan dan sikap tegas Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pengawasan ketat penyaluran berbagai bantuan sosial (bansos) dalam rangka menekan dampak pandemi Covid-19.
"Saya sepenuhnya mendukung pernyataan Bapak Presien untuk mengawal ketat penyaluran bansos," kata Azis, Senin (4/1).
BACA JUGA: Reza Dikira Mata-mata Polisi, Nopri Susun Rencana Lalu Dihabisi
Menurutnya, pengawasan yang intensif menjadi kunci penyaluran bansos yang cepat dan tepat sasaran.
"Mekanismenya wajib dilakukan secara transparan dan dijaga akuntabilitasnya," ungkapnya.
BACA JUGA: Ratusan Tenaga Honorer di Daerah Ini Diberhentikan Pemda Setempat
Azis menegaskan pemerintah pusat dan daerah serta stakeholder terkait harus berkoordinasi dengan baik.
"Memastikan agar tidak ada potongan-potongan di tengah jalan," tegas legislator Partai Golkar itu.
BACA JUGA: Berita Terkini Soal Pengeroyokan Anggota TNI yang Menewaskan Prada Yopan, Oh Ternyata
Ia mengingatkan data warga yang berhak, harus divalidasi hingga ke tingkat terendah RT/RW.
"Dengan demikian ada kejelasan alur pendataan yang akurat terhadap warga yang menerima bantuan sosial," kata Azis.
Politikus asal Lampung itu pun menyatakan bahwa implementasi penyaluran bansos di beberapa daerah sering kali terkendala permasalahan data.
Karena itu, katanya, dibutuhkan persiapan matang dalam berbagai hal teknis seperti
mekanisme distribusi, data keluarga penerima manfaat, peta penyaluran, dan sebagainya.
Ia menyataka masyarakat dan aparatur kelurahan dan desa perlu memahami syarat dan ketentuan dari penerima bansos.
"Penyaluran bansos diharapkan dapat disalurkan secara cepat, tepat sasaran, dan juga efisien, sehingga dapat mengangkat
kemampuan ekonomi, daya beli, dan konsumsi rumah tangga masyarakat di tengah resesi yang sedang dialami Indonesia," tutup Azis.
Seperti diketahui, pemerintah berencana menyalurkan Rp 110 triliun lewat sejumlah program bansos ke masyarakat.
Program ini dilakukan guna menekan dampak ekonomi pandemi Covid-19.
Khusus Januari 2021, bantuan lewat Kartu Sembako ditujukan kepada 18,8 juta keluarga dengan total anggaran Rp 3,76 triliun.
Bantuan Program Keluarga Harapan diberikan kepada 10 juta keluarga dengan total nilai Rp 7,7 triliun.
Sementara bantuan sosial tunai Rp 3 triliun disalurkan kepada 10 juta keluarga.
Sebelumnya, Presiden Jokowi secara resmi meluncurkan tiga bantuan tunai dalam rangka penanganan dampak pandemi Covid-19 pada awal 2021 ini.
Bantuan tunai yang dilanjutkan meliputi Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Bantuan Sosial Tunai (BST).
Menurut Presiden Jokowi, pemerintah melanjutkan program bantuan tunai untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19, dan mendorong pergerakan perekonomian. Pemerintah telah mengalokasikan Rp 110 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.
Presiden Jokowi menyatakan, penyaluran bantuan tunai berjalan terhitung hari ini, untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 34 provinsi, dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga Pulau Rote.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menekankan bantuan tunai digunakan untuk belanja kebutuhan yang memang mendesak sebagai dampak pandemi corona.
“Kalau yang (peruntukannya) untuk beli sembako ya untuk beli sembako, bukan untuk beli rokok. Hati-hati ini terutama buat bapak-bapak, jangan untuk membeli rokok. Pakai untuk membeli sembako sehingga meringankan beban selama masa pandemi,” kata Presiden Jokowi dalam acara Peluncuran Bantuan Tunai se-Indonesia Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/1). Acara juga diikuti para gubernur di 34 provinsi melalui teleconference.
Kedua, Presiden Jokowi berpesan agar bantuan tunai bisa sampai ke tangan KPM dengan segera dan utuh, tidak ada potongan-potongan.
BACA JUGA: Dua Sejoli Ditemukan Bersimbah Darah di Kamar, yang Cewek Sekarat, Cowoknya Tak Bernyawa Lagi
“Saya ingatkan lagi, kepada KPM dan tetangganya yang hari ini tidak datang ke istana bahwa bantuan diterima utuh, tidak ada ada potongan-potongan. Karena ini ditransfer melalui rekening masing-masing penerima baik itu melalui Bank Himbara maupun ke Kantor Pos,” katanya. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy