Bang Yos: tak Mudah Membuat Opsi Langsung Serang

Jumat, 01 April 2016 – 07:53 WIB
Kepala BIN Sutiyoso. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan, pemerintah masih akan menunggu tindakan lebih lanjut dari pemerintah Filipina terkait nasib 10 WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

’’Kita bersabar menunggu, dan masih koordinasi dengan pemerintah Filipina agar ada jaminan warga negara kita yang ditawan segera bisa diebaskan,’’ terangnya di kompleks Istana Kepresidenan kemarin (31/3).

BACA JUGA: Penjelasan Terbaru Ibu Menlu

Selain itu, pemerintah juga tidak akan berbicara mengenai tebusan yag nilainya mencapai 50 juta Peso. 

’’Pemerintah tidak mau ditekan dan tidak mau kemudian kalau harus membayar 50 juta peso,’’ lanjut politikus PDIP itu. Baik tekanan oleh para pelaku atau milisi yang ada di belakangnya.

BACA JUGA: Informasi Ini Didapatkan BIN

Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso menjelaskan, pihaknya masih terus berkomunikasi dengan Perwakilan BIN Luar Negeri (Perbinlu) di Filipina.

Informasi-informasi yang didapat langsung diteruskan kepada pemerintah, termasuk dengan TNI. 

BACA JUGA: Pengusaha Anggap Aturan Baru THR tak Banyak Berubah

’’Keselamatan sandera adalah propritas utama,’’ tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Secara politis, tutur Sutiyoso, tidak mudah untuk membuat opsi menyerang langsung. 

Saat ini pemerintah mengutamakan jalan negosiasi agar para sandera dapat segera dibebaskan. (bil/byu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Yuddy Bantah Minta Fasilitas untuk Koleganya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler