Bangun 7 Pusat Rehabilitasi untuk 200 Ribu Korban Narkoba

Jumat, 26 Juni 2015 – 17:22 WIB
dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA- Presiden Joko Widodo secara simbolis meresmikan groundbreaking  tujuh pusat rehabilitasi narkoba di tujuh kota Indonesia saat peringatan Hari Antinarkoba di Istana Negara, Jakarta, Jumat (26/6).

Ketujuh panti rehabilitasi narkoba tersebut berada di bawah Kementerian Sosial. Menurut rencana, pusat rehabilitasi itu didirikan di Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara dan Maluku Utara. Pembangunan itu dilakukan untuk mengejar target merehabilitasi 200 ribu korban narkoba pada 2016 mendatang.

BACA JUGA: KPK Jerat Bupati Morotai Jadi Tersangka Penyuap Akil Mochtar

"Tahun lalu 18 ribu, tahun ini ditingkatkan menjadi 100 ribu dan tahun depan 200 ribu. Terus dilipatkan lagi karena kita kejar-kejaran dengan pengguna narkoba memang yang terus meningkat," kata pria yang akrab disapa Jokowi itu.

Sementara itu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, panti rehabilitasi yang ada di kementeriannya dikenal dengan Institusi Penerima Wajib Lapora (IPWL).

BACA JUGA: Anak Buah SBY Ini Ingin Polri dan Kejaksaan Punya Kewenangan Menyadap seperti KPK

Jumlah pusat rehabilitasi saat ini, sambung Khofifah, masih kurang sehingga tidak bisa menampung banyak korban. "Yang sudah terakreditasi di Kemensos sebanyak 118 IPWL. Maksimal hanya bisa merehabilitasi 15.870 korban," kata Khofifah.

Menurut menteri asal Jawa Timur itu, adanya tambahan tujuh IPWL bisa menambah 2.800 rehabilitasi korban narkoba pada 2016 mendatang. (flo/jpnn)

BACA JUGA: Tunjangan Kinerja Ke-13 Plus Rapelan Dibayar Pertengahan Juli

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Pertanyakan Draf Revisi UU KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler