Bangun Infrastruktur Jangan Abaikan Keselamatan dan Keamanan

Selasa, 06 Februari 2018 – 16:05 WIB
Crane. Foto Ilustrasi

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fary Djemy Francis prihatin maraknya kecelakaan dalam proyek infrastruktur pemerintah.

Padahal, ujar dia, DPR dan pemerintah baru saja mengesahkan Undang-undang (UU) nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.

BACA JUGA: Polisi Temukan Indikasi Kelalaian Insiden Jatuhnya Crane

Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menuturkan, dalam UU itu sudah diatur soal pembangunan jasa konstruksi yang harus mengutamakan keamanan dan keselamatan.

Menurut Fary, sudah semestinya pemerintah melaksanakan UU itu dengan sungguh-sungguh dalam membangun infrastruktur.

BACA JUGA: Menteri PUPR dan Menhub Diminta Tanggung Jawab

“Tidak lagi terkesan seperti banyak disampaikan masyarakat, mau cepat-cepat diresmikan kemudian mengabaikan safety dan security,” kata Fary di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/2).

Dia mengatakan, sudah pernah memanggil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeldjono dan menyampaikan agar aspek keselamatan dan keamanan pembangunan infrastruktur dijaga maupun diperketat. Bahkan, Fary mengaku sudah meminta dilakukan audit investigasi.

BACA JUGA: Audit Kecelakaan DDT yang Tewaskan 4 Pekerja

“Karena dalam UU Jasa Konstruksi sudah diatur untuk membentuk tim investigasi dan kemudian harus membuka kepada masyarakat apa penyebabnya,” katanya.

Komisi V DPR juga tengah melakukan kajian apakah akan membentuk Panitia Kerja (Panja).

Dia pun mengingatkan, Presiden Joko Widodo jangan sampai ingin cepat-cepat meresmikan proyek infrastruktur, tapi dalam pengerjaannya terburu-buru dan mengesampingkan aspek keselamatan dan keamanan.

“Saya minta minta tolonglah jangan terlalu ramai meresmikan-meresmikan agar targetnya cepat, lalu buru-buru dan mengabaikan safety dan security. Pak Presiden harus juga beri kesmepatan kepada seluruh pelaku-pelaku kontraktor. Kita mau cepat oke, tapi safety dan security itu juga sangat penting,” katanya. .

Seperti diketahui, peristiwa robohnya infrastruktur kembali terulang. Setelah crane Double-double Track (DDT) kereta api di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (4/2) roboh, tembok Jalan Perimeter Selatan di kawasan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (Bandara Soetta), Tangerang, Banten, ambrol, Senin (5/2) sore. Peristiwa ini menyebabkan satu korban meninggal dunia. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Crane Roboh Tewaskan 4 Pekerja, Ini Peringatan bagi BUMN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler