JAKARTA – PT PLN dan (Persero) dan Independent Power Producer/IPP membutuhkan investasi sebesar US$97,1 miliar untuk pembangunan proyek kelistrikan di seluruh wilayah Indonesia sebesar 55.484 Megawatt hingga sepuluh tahun ke depan.
‘’Investasi yang dibutuhkan PLN dan IPP untuk proyek kelistrikan di seluruh Indonesai sebesar 55.484 MW hingga tahun 2019 mendatang mencapai US$ 97,1 miliar atau sekitar US$ 9,7 miliar per tahunDiperkirakan investasi untuk pembangkit mencapai US$ 70,633 miliar, transmisi US$ 15,195 miliar, dan distribusi US$ 11,274 miliar,’’ kata Direktur Perencanaan dan Teknologi PT PLN, Nasri Sebayang saat peluncuran buku tentang Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2010-2019 di Kantor pusat PLN, Senin (6/9).
Disebutkan Nasri, dari keseluruhan pembangkit tersebut, PLN akan mengerjakan sebesar 31.958 MW atau sekitar 60 persen, yang terdiri dari PLTU sebesar 16.421 MW, PLTP 575 MW, PLTGU 6.447 MW, PLTG 3.825 MW, PLTD 303 MW, PLTM 66 MW, dan PLTA 4.321 MW.
Sedang IPP, lanjut Nasri, akan mengerjakan sebesar 23.525 MW yang terdiri dari PLTU sebesar 16.276 MW, PLTP 5.415 MW, PLTGU 550 MW, PLTG 100 MW, PLTD 22 MW, PLTA 962 MW dan PLTMH 201 MW
BACA JUGA: Impor Bahan Baku Bertambah, Hatta Radjasa Gundah
‘’ Ditargetkan dengan pembangunan proyek kelistrikan ini bisa menambah pelanggan hingga 2019 sebesar 25,9 jutaBACA JUGA: Daging Ayam Naik, Daging Impor Beredar
BACA JUGA: Tiket Pesawat Medan-Jakarta Rp2 Juta
(yud/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Ekspor Naik Jadi 18 Persen
Redaktur : Tim Redaksi