Bangun Pertanian, Alumni IPB Siapkan Cetak Biru Indonesia Agri-incorporated

Senin, 08 Desember 2014 – 22:58 WIB

jpnn.com - BOGOR - Ketua Umum DPP Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA-IPB), Ir Bambang Hendroyono mengatakan pembangunan perekonomian selama ini baru berhasil membawa Indonesia sebagai salah satu negara dari 20 negara terbesar produk domestik bruto (PDB). Prestasi tersebut menurut Bambang Hendroyono, belum berhasil mengatasi kemiskinan dan kesenjangan pendapatan.

Oleh karena itu, ujar Bambang, Indonesia butuh model pembangunan perekonomian yang mampu meningkatkan pertumbuhan PDB yang nyata dan mampu mengurangi kemiskinan.

BACA JUGA: Wakapolri: Posisi Polri Saat ini Paling Tepat

"Model pembangunan perekonomian ke depan harus berorientasi pada model dan strategi pembangunan perekonomian yang mampu meningkatkan pertumbuhan PDB dan pendapatan nasional per kapita serta harus mampu mengurangi secara nyata kemiskinan, kesenjangan pendapatan, meningkatkan kesempatan kerja, dan meningkatkan devisa negara serta mampu memperbaiki kualitas lingkungan hidup," kata Bambang Hendroyono, usai membuka Workshop Indonesia Agri-Incorporated: Revolusi Pembangunan Pertanian Menuju Visi Pertanian Indonesia 2045 yang diselenggarakan HA-IPB, Senin (8/12).

Untuk mewujudkan peningkatan pertumbuhan tersebut lanjutnya, diperlukan pendekatan Not Business As Usual, terobosan atau revolusioner dalam pembangunan pertanian ke depan secara sistematis dan bertahap melalui revolusi pembangunan pertanian yang mencakup enam aspek pembangunan pertanian.

BACA JUGA: Soal Perppu Pilkada, JK Pastikan PD dan PAN Gabung KIH

"Pertama, revolusi pengembangan kelembagaan pertanian. Kedua, revolusi pengembangan kepemimpinan dan SDM pertanian. Ketiga, revolusi pengembangan inovasi dan teknologi pertanian. Keempat, revolusi pengembangan komoditas pertanian. Kelima, revolusi pengembangan infrastruktur pertanian, dan keenam, revolusi pengembangan kebijakan pertanian," usul dia.

Terkait dengan hal tersebut di atas, Workshop Indonesia Agri-Incorporated: Revolusi Pembangunan Pertanian menuju Visi Pertanian Indonesia 2045 merupakan salah satu wujud kongkrit kepedulian dan komitmen seluruh pengurus HA-IPB dan alumni IPB untuk berpartisipasi dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa, jelasnya.

BACA JUGA: Jadi Rebutan Dua Kubu di Golkar, JK Merasa Masih Dihargai

"Acara ini nantinya akan jadi 'Cetak Biru Indonesia Agri-incorporated' dan disampaikan kepada Pemerintah RI serta seluruh pemangku kepentingan utama pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan Indonesia, serta diharapkan sebagai arah dan strategi Gerakan Revolusi Pembangunan Pertanian," jelasnya.

Untuk merealisasikannya, menurut Bambang, DPP HA IPB akan membentuk Tim Penggerak, Tim Advokasi dan Tim Evaluasi Pelaksanaan Gerakan Revolusi Pembangunan Pertanian dengan harapan program tersebut berjalan sesuai dengan konsep, desain dan strategi yang tertuang dalam Cetak Biru ini dan revisinya.

Ia tambahkan, keenam pendekatan tersebut dilakukan secara terintegrasi dan bertahap berbasis kerakyatan agar transformasi perekonomian pertanian dari pertanian subsistem yang mengandalkan tenaga kerja murah dan produksi hutan mentah, sehingga produktivitas, kualitas, kosistensi dan nilai tambah serta daya saing rendah menjadi pertanian yang lebih mengandalkan skala usaha ekonomis, tenaga kerja terampil, teknologi, alat dan mesin pertanian, pengolahan dan pemasaran produk, sehingga produktivitas, kualitas, kosistensi, nilai tambah, dan daya saing tinggi pasar. "Keenam pendekatan tersebut dilaksanakan dengan semangat dan nilai-nilai Indonesia Agri-incorporated," pungkasnya. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Segera Panggil Pemerintah untuk Jelaskan Reklamasi Teluk Benoa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler