jpnn.com - JAKARTA - PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) bekerja sama dengan sejumlah investor Untuk menyukseskan pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (mw).
Salah satunya, pemodal Tiongkok. Tujuannya, membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Serang, Banten. Nilai investasi yang dikeluarkan mencapai Rp 25 triliun.
BACA JUGA: BPJS tak Beri Dampak Buruk Bagi Asuransi Jiwa
’’Pembangkit itu berkapasitas 2x1.000 mw,” kata Dirut PT PJB Iwan Agung Firstantara setelah mengikuti diskusi BUMN Marketeers Club, Surabaya, kemarin (28/9).
PJB juga bekerja sama dengan investor dalam negeri untuk membangun PLTU berkapasitas 1x1.000 mw di Kabupaen Cilacap, Jawa Tengah. Pembangunan kedua PLTU sedang diproses.
BACA JUGA: Banyak Produk Baru, Segmen SUV Makin Bergairah
Investasi dilakukan untuk jangka panjang, yaitu hingga 2020. Selain investasi dari konsorsium, pembangunan pembangkit mengandalkan pinjaman dari bank dengan jangka waktu delapan hingga sepuluh tahun.
Terkait total pinjaman tersebut, Iwan tak mau menjelaskan. ’’Dari segi ekuitas, ada yang 30 persen dan 20 persen,” katanya.
BACA JUGA: Lindungi Pelaku Usaha Kecil
PLTU yang tengah dibangun itu menggunakan teknologi baru, yaitu ultra-supercritical. Teknologi tersebut lebih efisien, ramah lingkungan, dan mampu menghasilkan panas yang tinggi.
Saat ini PJB mempunyai pembangkit berkapasitas 7.000 mw serta mengelola pembangkit berkapasitas 7.000 mw yang dimiliki pihak lain.
’’Jadi, total energi listrik kami 14 ribu mw. Harapannya, nambah 14 ribu mw. 7.000 mw dari pembangkit kami dan 7.000 mw lagi dari pembangkit yang kami kelola,” jelasnya .
Artinya, hingga 2020, PJB menargetkan total listrik 28.000 mw. Menurut Iwan, proyek-proyek pembangkit yang tengah dikerjakan dapat menunjang kebutuhan listrik yang besar pada masa mendatang.
Apalagi, sebagai anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PJB berharap berkontribusi dalam proyek listrik 35 ribu mw.
’’Kebutuhan proyek 35 ribu mw itu Rp 1.200 triliun,” ujarnya.. (rin/c18/sof/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Resmi IPO, Anak Usaha Samator Raih Rp 843 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi