JAKARTA - PT Thiess Contractors Indonesia menyiapkan anggaran sebesar Rp 112 miliarJumlah itu berasal dari 1 persen nilai investasi Rp11,2 triliun untuk tiga ruas tol, menyusul telah ditandatanganinya amandemen perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) antara Thiess dan pemerintah di Jakarta, Selasa (28/6)
BACA JUGA: SMGR Kebut Dua Pabrik Baru
Tercatat, ketiga ruas tol yang masing-masing dipegang oleh anak perusahaan Thiess yakni jalan tol Solo-Mantingan-Ngawi sepanjang 90,10 kilometer oleh PT Solo Ngawi Jaya, ruas tol Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 kilometer oleh badan usaha jalan tol (BUJT) PT Ngawi-Kertosono Jaya, dan ruas tol Serpong-Cinere sepanjang 10,14 kilometer yang dipegang PT Cinere Serpong Jaya
"Perusahaan akan serius melaksanakan pembangunan ruas tol tersebut mengingat besarnya nilai jaminan yang akan disetor perusahaan kepada pemerintah," kata Direktur PT Thiess Contractors Indonesia Parlindungan Sibarani di Jakarta, Selasa (28/6)
BACA JUGA: Permata Tuntaskan Subdebt Rp 1,75 Triliun
Dia mengaku sudah dipersiapkan jaminannya Rp 112miliarBACA JUGA: Indeks Saham Rehat di Zona Hijau
Kami pasti akan kerja keras dan sepenuh tenaga,"katanya.Ketiga ruas tol tersebut merupakan proyek tol pertama yang dikerjakan perusahaan selama beroperasi di Indonesia sejak 1998 sehingga akan memberi dampak positif jika pelaksanaannya dapat dikerjakan sesuai perencanaanTerkait dengan kerja sama dengan sindikasi perbankan, dia mengatakan perusahaannya akan segera melakukan pendekatan dengan beberapa perbankan lokal dan asing yang beroperasi di Indonesia guna menyiapkanekuitas sebesar 70 persen dari nilai investasi"Setelah tandatangan ini kami langsung mencari sindikasi, tapi saya kira perbankan akan merasa aman untuk berinvestasi pada kami," lanjutnya.
Parlindungan mengatakan dalam perjanjian amandemen PPJT perusahaan diberi waktu selambat-lambatnya 8 bulan setelah penekenan amandemen untuk memenuhi pencairan pinjamanBila tidak, pemerintah akan melakukan pemutusan otomatis kepada perusahaan yang tidak menepati perjanjian dan menender ulang.
Menurutnya, hingga saat ini pengerjaan fisik proyek tol Solo hingga Kertosono telah dilaksanakan oleh pemerintah sebagai bentuk support atau sunk cost dari pemerintah untuk meningkatkan kelayakan finansial ruas tersebut"Ini menunjukan pemerintah betul-betul serius menyelesaikan dalam waktu secepat-cepatnya," katanya.
Dengan adanya bantuan dari pemerintah tersebut, diharapkan ketiga ruas tol yang dikelola Thiess dapat beroperasi pada 2014Sementara itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan khusus untuk ruas jalan Solo-Mantingan-Ngawi dan Ngawi-Kertosno, pemerintah memberikan bantuan sunk cost (subsidi angaran) sebesar Rp3 triliun yang berasal dari dana APBN untuk pembangunan sebagian konstruksi(vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lombok Lelang 200 Kilogram Mutiara
Redaktur : Tim Redaksi